DIKSI.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda Andi Harun rencanakan pengangkatan sedimentasi kemudian pihaknya akan betul-betul desain polder dengan kapasitas tampung yang besar.
Hal ini disampaikan Andi Harun saat usai melakukan rapat penanganan tanggul/polder yang Jebol di Taman Sari Samarinda, Senin (19/12/2023).
Dalam kesempatan itu, Andi Harun menekankan perlunya keterlibatan PT LIMBO dalam perbaikan tanggul dan safetybens.
Pihaknya juga mengajak media untuk memantau kegiatan PT LIMBO agar dapat membantu masyarakat dengan efektif dampak terhadap warga yang terdampak banjir.
"Dari sisi penanganan pasca bencana, kita sudah bagi, ada yang bersifat penanganan darurat, tadi BWS akan menangani soal tanggul lavender. PT LIMBO harus menangani tanggul atau penanganan Pit-nya, termasuk melibatkan Sertifikat Hak Tanggungan (SHT) atas tanah tersebut," jelas Andi Harun.
Ia menegaskan bahwa rapat menyimpulkan bahwa peristiwa banjir dipicu oleh jebolnya polder Lavender akibat aktivitas tambang yang tidak sesuai Good Mining Practice yang ada di PT LIMBO.
"Mengenai informasi dari rapat, PT LIMBO diduga kuat tidak memiliki RKAB di tahun 2023," tambahnya,
Dalam upaya penanganan, Andi Harun menyebutkan bahwa BPBD, BWS, PUPR kota dan provinsi, DLH Kota dan DLH Provinsi, serta ESDM provinsi akan terlibat.
"Pihak PT LIMBO di duga kuat tidak memiliki RKAB di tahun 2023. Kita sudah minta dalam beberapa hari kedepan untuk dikumpulkan semua administrasinya. Kalau pihak PT LIMBO tidak mau memberikan, datang ke ESDM provinsi, semua dokumen ada disana," jelasnya.
Lebih Lanjut Andi Harun, mengatakan bahwa BWS akan benahi Lavendernya, kemudian akibat longsornya akan dibenahi Pemkot. Tapi khusus tambangnya, itu tanggung jawab PT LIMBO, kontraktornya CV EGI. (Redaksi)