DIKSI.CO, SAMARINDA - Calon Wali Kota Samarinda Andi Harun mendorong semua pemimpin untuk tidak hanya berfokus pada janji semata, melainkan pada pembuktian nyata di lapangan.
Menurutnya, hal itu merupakan cara efektif untuk meyakinkan masyarakat bahwa janji harus dituntaskan.
Hal itu disampaikan di Bagios Cafe & Resto, Jalan KH Abdurrasyid, Samarinda, pada Minggu (29/9/2024)malam.
"Untuk meyakinkan masyarakat, kita tidak bisa hanya menebar janji. Masyarakat sekarang sudah semakin pintar dan kritis. Yang mereka butuhkan adalah bukti, dan kami sudah membuktikan jauh lebih banyak daripada yang kami janjikan pada pemerintahan pertama," ujar Andi Harun.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat telah memberi apresiasi yang tinggi karena pemerintahannya berhasil menghadirkan bukti nyata di berbagai sektor meski beberapa masalah seperti banjir dan penyediaan air bersih belum tuntas sepenuhnya.
"Apakah angka tingkat kepercayaan yang mencapai lebih dari 90% itu jatuh dari langit? Tentu tidak. Masyarakat tahu bahwa banjir memang belum tuntas 100%, tapi mereka melihat perubahan signifikan ada genangan, tapi tidak sampai sejam, air sudah surut itu adalah kemajuan yang tidak bisa dipungkiri," ujarnya.
Selain soal banjir, Andi Harun juga menyinggung soal ekonomi yang tumbuh positif selama masa pemerintahannya.
Berdasarkan data yang disampaikan, pertumbuhan ekonomi Samarinda mencapai 8,62% dan belum semua masalah selesai, termasuk dalam hal penyediaan air bersih.
"Air bersih kita memang belum bisa melayani 100% penduduk Samarinda tapi lihat bagaimana kinerja pengelolaan air bersih kita terus meningkat,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan bahwa masyarakat tahu bahwa apa yang pihaknya kerjakan belum tuntas, tetapi mereka juga tahu bahwa kami sangat serius menjalankan program-program itu secara bertahap.
“Untuk menyelesaikan semua ini, dibutuhkan dana yang sangat besar, dan tidak mungkin semuanya selesai dalam satu waktu," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa masyarakat tidak menuntut semua masalah selesai dalam semalam, tapi yang penting mereka melihat bahwa kami bersungguh-sungguh.
“Kesungguhan itu adalah modal utama kami menuju periode kedua ini,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa pentingnya janji-janji politik yang dapat dipertanggungjawabkan dengan mengingatkan para calon pemimpin dan politisi untuk tidak sembarangan menebar janji yang tidak bisa mereka buktikan.
Menurutnya, janji politik adalah bentuk tanggung jawab kepada publik, dan setiap janji harus bisa "ditagih" oleh masyarakat di kemudian hari.
"Janji itu kan bisa ditagih di kemudian hari Ini pentingnya bagi seorang tokoh politik untuk memberikan janji yang realistis, agar masyarakat memiliki hak tagih sebagai penanggung jawab publik. Ketika seseorang memimpin, ia tidak boleh diberi cek kosong. Janji-janji yang ia buat harus bisa dibuktikan dan diwujudkan," tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki komitmen dan niat yang kuat untuk melayani masyarakat.
Tanpa itu, ia menilai seseorang sebaiknya tidak maju dalam kontestasi politik.
"Jika tidak punya komitmen kuat maka sebaiknya jangan tampil sebagai calon pemimpin publik kasihan rakyatnya, kasihan masyarakat yang sudah begitu banyak memiliki harapan. Mereka sudah pontang-panting menghadapi kesusahan sehari-hari, jangan lagi ditambah dengan janji-janji yang tidak bisa kita wujudkan," jelasnya.
Ia juga menyampaikan pesannya kepada para politisi lainnya untuk tidak sembarangan memberikan janji kepada masyarakat terutama janji yang sulit dipenuhi atau sekadar untuk menarik dukungan.
"Masyarakat kita sudah terlalu sering dihadapkan pada janji-janji yang tidak terbukti mereka sudah cukup menderita dengan masalah mereka sendiri, mereka butuh pemimpin yang bisa memberikan solusi, bukan janji-janji kosong. Jadi, please, jangan tambah beban masyarakat dengan janji yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," pungkasnya. (*)