Jumat, 20 September 2024

Situasi Corona: Habitat Orangutan Terancam, BOSF Tingkatkan Biaya Operasional untuk Kesehatan

Koresponden:
Yudi Syahputra
Sabtu, 4 April 2020 11:11

Orangutan./ web Orangutan.or.id

DIKSI.CO, SAMARINDA – Selain manusia, keberadaan orangutan pun turut terancam dengan adanya penyebaran Corona Virus Disaese 2019 (Covid-19). Pasalnya, DNA orangutan memiliki kesamaan dengan manusia sebesar 97 persen.

Berhubung hal itu, CEO Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Jamartin Sihite menyebutkan, saat ini pihaknya harus menutup pusat rehabilitasi orangutannya sementara waktu bagi masyarakat umum.

“Sementara kami bekerja keras di bawah SOP baru, para orangutan di pusat rehabilitasi tetap menjalani hari-harinya seperti biasa, mengikuti tahapan rehabilitasi di Sekolah Hutan,” katanya saat berbicara di media komunikasi via virtual Zoom, Jumat (3/4/2020) malam.

Terkait jumlah, di masing-masing pusat rehabilitasi ada sebanyak 130 orangutan di Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar) dan lebih dari 300 orangutan di Nyaru Menteng. Kemudian semua tempat dirawat oleh para karyawannya.

“Untuk total karyawan, lebih dari 400 orang,” katanya.

Jamartin memastikan pihaknya turut fokus dan tak luput terhadap kesehatan tim medis, babysitter dan teknisi karyawan yang bertugas. Kemudian, masing-masing karyawan diwajibkan untuk diperiksa terlebih dahulu suhu tubuhnya sebanyak dua kali sehari dan akan diberikan cuti saat merasa demam atau tidak sehat.

“Semua karyawan diwajibkan mencuci tangan sesering mungkin, dan menggunakan masker serta sarung tangan. Sekali pakai dibakar setelah hari kerja usai,” lanjutnya.

Dibalik situasi wabah corona, ia merasakan terdapat tantangan. Bagaimana tidak, biaya operasionalnya pun jadi meningkat, dia harus membelikan sarung tangan, masker dan sabun demi keselamatan karyawannya yang bertugas.

“Sarung tangan yang biasa kami gunakan sehari-hari kini harganya meningkat 167 persen, dan ketika kami membeli masker bedah untuk para dokter hewan, kami membayar dengan harga yang naik 762 persen,” ungkapnya.

Di samping itu, juga harus mempertahankan jatah makan orangutan baik yang berada di pusat rehabilitasi maupun di pulau pra pelepasliaran. Katanya, dua kali sehari, saat pagi dan sore.

“Berikan makan, sekaligus bersihkan kandang dan menyemprot disinfektan tiga kali seminggu agar pusat rehabilitasi tetap bersih dan sehat,” jelasnya lagi.

Sementara itu, ia berharap orang-orang tidak melupakan penderitaan orangutan, dan kampanye pelestarian orangutan terus berlanjut.

“Berilah dukungan melalui dunia maya dari rumahmu yang aman. Mari kita mengatasi pandemi global ini bersama-sama, baik melalui kitabisa.com dan donasi lainnya,” imbaunya. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews