DIKSI.CO, SAMARINDA– Beberapa hari lagi masyarakat Samarinda akan menjalani kehidupan normal baru atau hidup berdampingan dengan virus corona.
Kebijakan tersebut akan berlangsung pada awal Juni mendatang, sebagaimana tertuang dalam surat edaran Tim Gugus Covid-19 Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tentang fase relaksasi tahap pertama.
Mengenai kebijakan tersebut. Menurut, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim dr Nataniel Tandirogang, seharusnya kebijakan tersebut diiringi dengan edukasi kepada masyarakat, bagaimana hidup normal baru itu.
"Jika masyarakat tidak paham new normal. Bagaimana kita meminta masyarakat melindungi dirinya agar tidak tertular dan menulari. Jadi perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi terlebih dahulu," ucap dr Nataniel Tandirogang, Sabtu (30/5/202).
Nataniel mengatakan kebijakan fase relaksasi tersebut sah-sah saja diterapkan, tetapi ia berpesan pemantauan setiap waktu mesti dilakukan untuk memastikan seberapa jauh penularan kasus Covid-19 di Samarinda.
"Jangan sampai tenaga kesehatan kita yang jadi colabs. Bisa berakibat terjadinya lonjakan kasus," ungkapnya.
Jika pada fase kehidupan normal baru, justru menimbulkan ledakan jumlah kasus pasien Covid-19. Daniel berharap pemerintah dapat bertindak cepat dan mengambil keputusan lebih lanjut.
“Jika terjadi, anak-anak dan manula harus segera dipisahkan dari mereka yang terkonfirmasi positif. Sebab mereka (anak-anak) yang paling rentan, lantaran belum memiliki imun yang cukup kuat,” pungkasnya. (tim redaksi Diksi)