DIKSI.CO, SAMARINDA - Wali Kota Samarinda Andi Harun meresmikan Teras Samarinda Segmen I yang terletak di Jalan Gajah Mada, Samarinda, pada Senin (9/9/2024) malam.
Peresmian Teras Samarinda itu dihadiri Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi, dan Sekretaris Daerah Samarinda Hero Mardanus Setyawan.
Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Andi Harun dan pemencetan tombol sirene diiringi dengan pesta kembang api.
Dalam sambutannya, Andi Harun menekankan bahwa peresmian ini adalah langkah penting dalam mempersiapkan Samarinda sebagai kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
“Sejalan dengan perpindahan ibu kota ke IKN dan ditetapkannya Samarinda sebagai kota penyangga IKN, tantangan besar telah ada di depan mata bagaimana kita menyikapi hal tersebut Apa yang bisa Samarinda lakukan dengan jumlah penduduk 868.499 jiwa dan luas lahan 718 km²" ujar Andi Harun.
Menurutnya, buku saku IKN yang diterbitkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia, kawasan Ibu Kota Negara terdiri dari berbagai zona mixed-use dan neighborhood yang mendukung konsep 10 menit berjalan kaki dan konektivitas sosial.
Konsep tersebut meliputi:
1. Selaras dengan alam dengan minimal 50% ruang terbuka hijau.
2. 80% perjalanan dilakukan melalui transportasi publik atau mobilitas aktif penduduk.
3. 100% pergantian ruang hijau untuk setiap bangunan.
Menyelaraskan dengan konsep tersebut, Pemerintah Kota Samarinda meluncurkan masterplan Teras Samarinda. Masterplan ini membentang dari Jembatan Mahakam IV di bagian hulu kota hingga pelabuhan di bagian hilir kota, tepat di depan Klenteng Thien Ie Kong, sepanjang lebih dari 6,3 km. Teras Samarinda mengkombinasikan jalur pedestrian di darat dan di air (deck) dengan beragam zona dan segmen, yang terdiri dari:
1. Zona Budaya:
- Segmen Panggung Utama : Menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara budaya.
- Segmen Kampung Islami : Memfasilitasi Masjid Darunni’mah sebagai pusat kegiatan keagamaan.
- Segmen Pusat Islami : Islamic Centre sebagai pusat kegiatan keagamaan yang lebih luas.
2. Zona Ruang Keluarga :
- Segmen Anjungan Kita : Terletak di Simpang Antasari, menawarkan berbagai fasilitas untuk keluarga.
- Segmen Galeri/Teras Samarinda Tahap 3 :Mengintegrasikan Teluk Lerong dan area eks pom bensin.
3. Zona Lobi Tetamu :
- Segmen Teras Samarinda :Segmen yang baru saja diresmikan dengan luas + 8500 m², menyediakan fasilitas pedestrian, amphitheatre, UMKM, halte, area duduk, taman, dan plaza.
- Segmen Dermaga/Teras Samarinda Tahap 2 :Terletak di dermaga Dishub dan depan Masjid Raya.
4. Zona Kota Tua :
- Segmen Pelabuhan Pesut :Berada di Jalan Yos Sudarso sisi Sungai Citra Niaga.
- Segmen Silang Simpul :Terletak di pelabuhan depan Klenteng.
Andi Harun menjelaskan Teras Samarinda tahap 1 yang baru diresmikan memiliki luas sekitar 8500 m² dengan dua sisi lintasan pedestrian masing-masing sepanjang + 500 meter.
“Fasilitas yang tersedia meliputi amphitheatre seluas + 1400 m², yang dapat menampung lebih dari 1000 orang, serta area untuk UMKM, halte, area duduk, taman, dan plaza,”tuturnya.
Lokasi parkir pengunjung terletak di bekas SPBU Teluk Lerong, dan pengunjung dapat berjalan kaki sekitar 200 meter menuju Teras Samarinda.
Konsep ini sejalan dengan pengembangan IKN yang menekankan pentingnya konektivitas sosial dan berjalan kaki dalam radius 10 menit.
Mekanisme pendaftaran untuk UMKM dan amphitheatre dilakukan secara digital dan online, yang merupakan paradigma baru dalam tata cara berusaha setiap acara yang dilaksanakan di Teras Samarinda akan dimasukkan dalam agenda tahunan dan mingguan pariwisata Kota Samarinda, yang dikenal dengan identitas kotanya yang berbudaya sungai.
"Dengan adanya Teras Samarinda, kita berharap dapat memajukan kota dengan identitas tersebut," tambah Andi Harun.
Ia mengungkapkan Teras Samarinda yang telah selesai direvitalisasi ini diharapkan menjadi ikon kebanggaan baru Samarinda.
“Ini bukan hanya sebuah proyek infrastruktur, tetapi juga inisiatif untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan menciptakan lapangan kerja baru melalui sektor pariwisata,” ungkapnya.
Kawasan pedestrian ini juga akan dilengkapi dengan CCTV serta fasilitas Wi-Fi gratis dengan kecepatan 100 mbps yang dapat digunakan oleh masyarakat.
“Apa yang kita laksanakan untuk pembangunan, pada dasarnya adalah dalam rangka untuk mendorong pertumbuhan, menciptakan dan memperluas lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mendukung terciptanya keadaan lingkungan yang lebih baik,” pungkasnya. (*)