DIKSI.CO, SAMARINDA - Kaltim dinobatkan menjadi yang terbaik melakukan penanganan Covid-19 untuk wilayah kalimantan, oleh Kementerian Kesehatan RI.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi, kepada provinsi-provinsi yang berhasil melakukan penanganan Covid-19 di daerah.
Penghargaan dari Presiden Jokowi tersebut diterima oleh Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim.
"Penghargaan ini membuktikan sinergitas dan kerjasama yang kuat dalam penanganan Covid-19 selama ini telah kita lakukan secara bersama-sama," kata Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim, Senin (20/3/2023).
Dalam menangani Covid-19, Pemprov Kaltim membuat regulasi dengan memfokuskan penegakan protokol kesehatan.
Selanjutnya, Kaltim mengalokasikan anggaran guna membantu pelaku UMKM, seniman, pelaku pariwisata dan warga tidak mampu selama masa pandemi.
"Kita melakukan refocusing anggaran prioritas untuk kesehatan dan pemulihan ekonomi," jelasnya.
Alokasi juga diberikan untuk anggaran santunan kepada ahli waris dan anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal sebab Covid-19.
"Awalnya pusat yang menganggarkan tapi dihapus. Namun, Kaltim tetap berinisiatif memberikan bantuan meski tidak besar. Untuk ahli waris Rp10 juta dan anak yatim Rp2 juta per orang," lanjutnya.
Termasuk jaminan mendapatkan beasiswa serta pengakuan di panti asuhan agar hidup lebih layak demi menjamin masa depan anak-anak terdampak wabah corona.
Presiden Joko Widodo menegaskan dibandingkan dengan rata-rata dunia maka Indonesia masuk negara yang berhasil menangani Covid-19, juga terbaik cakupan vaksinasinya.
"Itu yang ngomong bukan kita, mereka (negara-negara lain) yang berbicara," ungkap Presiden Jokowi, dalam sambutannya.
Karena Indonesia berhasil menekan angka penularan dan angka kematian, serta berhasil menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di angka 5,31 persen.
"Saya melihat kalau kita ini tertekan sebuah masalah, maka kita ini semuanya bekerja dan bekerja mempertaruhkan resiko dirinya. Itu semua demi memperbaiki dan membangun kondisi bangsa yang lebih baik selama dan pasca pandemi Covid-19," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)