Senin, 25 November 2024

Protes Tak Lagi Penyemprotan Disinfektan di Sekitar Pemakaman Covid-19, Warga Jalan Serayu Samarinda Gelar Aksi di Pinggir Jalan

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Senin, 5 Oktober 2020 11:42

Warga Jalan Serayu RT 20, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara saat menggelar aksi protes kepada Satgas Covid-19 Kota Samarinda, Senin (5/10/2020)/Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Hampir sepekan komplek pemakaman pasien Covid-19 di Taman Pemakaman Raudlatul Jannah di Jalan Serayu RT 20, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, tidak lagi disemprot cairan disinfektan oleh tim satuan tugas (Satgas) Covid-19 Kota Samarinda.

Hal ini memicu protes keras warga yang bermukim disekitar area komplek pemakaman.

Tepat pada, Senin (5/10/2020), puluhan warga Jalan Serayu, Tanah Merah, lakukan aksi meminta Satgas Covid-19 menjalankan instruksi Ketua Satgas Covid-19 Samarinda, Syaharie Jaang.

Menurut keterangan Turohim (47) Ketua RT 22 Jalan Serayu, Tanah Merah membenarkan adanya demo yang dilakukan oleh warga.

Disebutkannya, dari awal Wali Kota Samarinda Syahrie Jaang yang juga sebagai Ketua Satgas  percepatan penangan Covid-19 Samarinda, bahwa setiap kali adanya pemakaman, maka harus dilakukan penyemprotan agar masyarakat yang berada di sekitar area komplek pemakaman dapat terhindar dari ancaman penularan virus.

"Nah pada Kamis siang ada pemakaman, tapi tidak ada penyemprotan. Nah sekira pukul 16.30 wita baru ada penyemprotan oleh kepolisian menggunakan water canon," ungkapnya kepada awak media, Senin ( 5/10/2020).

Lanjut Turohim, bak gayung bersambut, pada malam harinya kembali dilakukan pemakaman, dan dari kepolisian lagi yang melakukan penyemprotan. 

"Namun setelah itu sampai tadi siang tidak ada lagi, penyemprotan," sambungnya.

"Iya istilahnya tidak ada lagi. Kita tahu dari kepolisian dan damkar sifatnya membantu saja, gak bisa kita nuntut mereka," tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Hendra AH, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, yang tergabung dalam tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Samarinda membenarkan perihal tidak adanya lagi penyemprotan tersebut.

Ia mengungkapkan sudah hampir satu pekan ini mobil membawa jenazah Covid-19 tidak lagi diiringi mobil penyemprot disenfektan.

“Karena yang membawa mobil penyemprotan disenfektan berada di naungan Dinas Pemadam Kebakaran. Jadi bisa ditanyakan ke sana,” ungkapnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda, Nursan juga membenarkan sudah jalan sepekan ini unit penyemprotan disenfektan tidak mengiringi ambulans jenazah Covid-19.

“Sudah kami rapatkan dengan Sekda, mulai hari ini jika ada pemakaman, personel Damkar akan turun untuk menyemprot,” ujarnya.

Dijelaskan Nursan, alasan mengapa sepekan ini tidak ada iringan mobil penyemprotan lantaran tidak ada kejelasan sumber dana.

“Damkar ini hanya mengikut ke BPBD, bukan salah satu penunjang soal Penanganan Covid-19,” jelasnya.

Sewaktu disinggung soal besaran anggaran sekali penyemprotan, Nursan enggan membeberkan lebih detail.

“Iya kemarin terkendala soal anggaran. Kan sekarang anggaran sudah jelas itu untuk membeli solar dan membeli bahan cairan disinfektan,” pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews