DIKSI.CO, SAMARINDA - Hingga Kamis (23/4/2020), total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kaltim, mencapai 74 kasus. 11 kasus di antaranya sudah dinyatakan sembuh, dan 1 pasien meninggal dunia.
Puluhan kasus tersebut berasal dari 6 klaster besar penyebaran Covid-19. Namun beberapa kasus juga dikonfirmasi akibat perjalanan luar daerah, bahkan transmisi lokal di Balikpapan.
Andi Muhammad Ishak, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, menyampaikan 6 klaster besar tersebut tersebar di 9 kabupaten/kota di Kaltim. Sementara Mahakam Ulu hingga kini diketahui belum ditemukan kasus konfirmasi positif Covid-19.
Berikut data 6 klaster besar penyebaran Covid-19 di Bumi Mulawarman:
1. Klaster Bogor I (Seminar Platform Bisnis Anti-riba)
Sebanyak 23 orang terdampak dari klaster ini. 5 orang dinyatakan positif, dan 18 orang dinyatakan negatif. 4 pasien telah dinyatakan sembuh dari Covid-19, sementara 1 pasien masih menjalani perawatan. Daerah terdampak Samarinda dan Balikpapan.
2. Klaster Bogor II (Pertemuan Tahunan Sidang Sinode)
24 orang terdampak pada klaster ini. 6 di antaranya terkonfirmasi positif, sementara kasus negatif ada 19 orang.
Kasus sembuh ada 5 orang, dan 1 masih proses perawatan. Daerah terdampak Balikpapan, Kutim, Kukar.
3. Klaster KPU
17 orang terdampak dalam klaster ini. Usai uji swab, 2 orang dinyatakan positif, dan 15 orang dinyatakan negatif.
Setelah menjalani perawatan, kedua kasus konfirmasi tersebut telah dinyatakan sembuh.
4. Klaster Jepang
Warga terdampak sebanyak 4 orang, 3 di antaranya dinyatakan positif, dan 1orang lainnya negatif.
5. Klaster Tasikmalaya
Terdampak 5 orang, terkonfirmasi positif 4 orang, dan satu negatif. Keempatnya masih dalam proses isolasi di rumah sakit Balikpapan.
6. Klaster Ijtima Gowa
Hingga saat ini klaster masih berkembang, jumlah terdampak per 23 April sebanyak 84 orang, kasus terkonfirmasi sebanyak34 orang, negatif 10 orang, dan meninggal 1 orang.
Masih 46 orang yang menunggu hasil uji sampel swab, daerah terdampak ada 9 kabupaten/kota kecuali Mahulu.
(Sumber: Dinkes Kaltim)
"Baru ada 1 klaster yang sudah tuntas. 5 klaster lainnya masih dalam proses. Kami berharap ke masyarakat, terlebih yang mengikuti kegiatan-kegiatan dalam klaster ini untuk aktif, agar kami bisa melakukan tindakan penanganan secepat mungkin terhadap pasien yang ditemukan terjangkit," kata Andi Muhammad Ishak, saat menyampaikan rilis update kasus Covid-19 via aplikasi Zoom. (*)
Waspadai Klaster Baru dari Magetan
Dinkes Kaltim saat ini mulai mewaspadai munculnya klaster penyebaran Covid-19 baru di Kaltim.
Klaster tersebut berasal dari salah satu pondok pesantren di Magetan, Jawa Timur. Dugaan klaster baru ini menyusul pengumuman Pemerintah Malaysia terkait adanya puluhan santri yang positif Covid-19 sepulang dari belajar di Ponpes Magetan ini.
"Kami juga mendapatkan data puluhan santri yang pulang ke Kaltim, setelah menuntut ilmu agama di sana. Banyak yang sudah dilakukan isolasi mandiri, beberapa juga mengikuti rapid test dengan hasil reaktif. Sementara untuk rapid test yang hasilnya negatif, dalam waktu dekat rapid test akan diulang," jelas Andi Ishak.
Berikut data santri dari Klaster Magetan, yang berhasil ditracing, per Kamis (23/4/2020):
1. Samarinda (46 orang), dilakukan isolasi mandiri, belum rapid test.
2. Balikpapan (24 orang), dilakukan isolasi mandiri, sudah rapid test; dua orang reaktif Covid-19.
3. Paser 1 orang.
4. Kukar 1 orang.
"Kami berharap kepada orang tua maupun masyarakat bila ada keluarga atau orang yang dikenal datang dari pondok pesantren di Magetan, bisa melaporkan ke petugas medis maupun call center. Hal ini untuk memantau perkembangan kesehatan yang bersangkutan," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)
Kolaborasi Diksi.co Group X Aku Mantap