DIKSI.CO, SAMARINDA - Pasca serangan aksi teror di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) dan di Mabes Polri, Jakarta pada Rabu (31/3/2021) pengamanan siaga satu langsung diberlakukan di seluruh penjuru negeri.
Pekerjaan rumah Korps Bhayangkara untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat juga terus ditingkatkan di Kota Tepian. Terlebih jelang perayaan hari besar umat Kristiani, pada Jumat (2/4/2021) dan Minggu (4/4/2021).
Dalam rapat koordinasi internal, jumlah pasti aparat kepolisian yang akan dikerahkan melakukan pengamanan sebanyak 288 orang jajaran. Hal ini menyusut dari jumlah sebelumnya yang diperkirakan sebanyak 401 personel.
Tak hanya itu, jumlah gereja yang nantinya diamankan juga mengalami penyusutan jumlah. Yakni dari prediksi awal sebanyak 108 gereja, saat ini dipastikan hanya 78 gedung saja.
"Memang ada ratusan gereja di Samarinda. Tapi hasil koordinasi kami ternyata ada gereja yang menggelar perayaan secara virtual," tutur Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Arif Budiman melalui Kasubag Humas, AKP Annissa Prastiwi, Kamis (1/4/2021) sore tadi diruang kerjanya.
Pengamanan pun nantinya juga turut melibatkan 20 personel Detasemen Gegana Brimob Polda Kaltim yang difokuskan pengamanan enam gereja besar di Samarinda.
Enam titik tersebut adalah Gereja Katedral Santa Maria Penolong Abadi di Kecamatan Samarinda Kota, Gereja Oikumene di Kecamatan Loa Janan Ilir, Gereja Santo Lukas, Gereja GBI Kelir dan Gereja HKBP Merak, serta Gereja HKBP Sentosa di Kecamatan Sungai Pinang.
"Sebelum melakukan ibadah, nantinya personil ini akan melakukan sterilisasi di sekitar lokasi gereja," imbuhnya.
Rentetan aksi teror yang terjadi dalam beberapa hari kebelakang juga membuat seluruh Korps Bhayangkara di Indonesia, khususnya Samarinda menetapkan status siaga satu.
Meskipun begitu, Annissa menekankan jika jaminan keamanan kepada umat kristiani dalam melaksanakan ibadah paskah akan menjadi prioritas Korps Bhayangkara.
"Kami telah menekankan seluruh personil agar mampu melakukan deteksi dini untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan. Jadi kami berharap agar masyarakat tetap tenang dan bisa melakukan ibadah dengan khidmat," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)