DIKSI.CO, SAMARINDA - Di tengah ekonomi yang belum tumbuh secara pasti, apa saja bisa terjadi. Hal tersebut dapat memicu gejolak sosial.
Terkait hal tersebut, Pemerintah provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Rapat Koordinasi Terpadu Penanganan Konflik Sosial, di Hotel Mercure Samarinda, Selasa (26/7/2022).
Gubernur Kaltim, Isran Noor melalui Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulfan Agus menyampaikan pentingnya kesatuan pandangan di seluruh lapisan masyarakat.
“Semoga rakor ini menjadi deteksi dini untuk mencegah terjadinya ancaman yang dapat mengarah kepada konflik sosial,” ucap Sulfan Agus.
Kaltim, sebut dia lagi, masih terdapat sejumlah masalah yang bisa menyulut munculnya konflik sosial. Khususnya, pertumbuhan ekonomi yang belum benar-benar bangkit pasca pandemi Covid-19.
Selain itu, potensi konflik akibat tingkat kejahatan serta peredaran narkotika. Ditambah lagi, ancaman paham radikalisme dan terorisme di sejumlah daerah.
Termasuk pula, isu politik pemilihan presiden dan kepala daerah 2024 mendatang.
“Semua ini menjadi konsekuensi persoalan sosial yang akan kita hadapi,” terangnya.
Maka, peningkatan kewaspadaan pada setiap kondisi baik skala internasional maupun regional sangat berpengaruh terhadap perkembangan situasi di masing-masing daerah.
“Jika antisipasi tidak dilakukan, akan berdampak pada kondisi keamanan dan ketertiban di Kaltim,” tegasnya.
Dengan terbangunnya koordinasi dan komunikasi yang berkesinambungan, dapat dipastikan potensi timbulnya konflik kerawanan yang mungkin akan terjadi bisa teratasi. Hal tersebut tidak terlepas dari peran serta masyarakat dalam menyikapi setiap permasalahan yang dikenal.
Agus menegaskan, upaya secara terus-menerus dalam hal pemberian pemahaman kepada masyarakat terhadap penyelesaian konflik sosial mesti dilakukan.
“Sehingga, masyarakat bisa berperan aktif dan ikut berpartisipasi jika timbulnya konflik sosial,” paparnya.
Lebih lanjut, dengan terciptanya stabilitas ekonomi, mampu menciptakan kehidupan berbangsa yang lebih damai sentosa.
“Mari wujudkan kesamaan persepsi dan hubungan harmonis untuk menertibkan serta mengamankan Kaltim,” tutupnya. (Adv/ Kominfo Kaltim)