Jumat, 20 September 2024

Pemkot Samarinda Tertibkan Parkir Liar dan Pedagang Nakal di Kawasan Pasar Segiri

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Senin, 15 Maret 2021 12:2

Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi/IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemkot Samarinda masa kepemimpinan Andi Harun-Rusmadi terus berbenah.

Mendongkrak program percepatan 100 hari kerja di sektor penataan pasar, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi turun menyambangi para pedagang di Pasar Segiri.

Tinjauan lapangan Rusmadi terfokus pada dua hal dalam penataan Pasar Segiri. Yakni pengelolaan parkir roda dua dan penataan pedagang yang berjualan menggunakan lapak-lapak kecil secara tak beraturan.

Rusmadi menyebut, saat ini parkiran telah tersusun rapi dan pedagang yang awalnya di lapak liar kini sudah berada di los resmi.

"Walaupun masih ada pedagang bandel," ungkapnya saat diwawancara awak media, Senin (15/3/2021).

Tak hanya itu, kebersihan pasar juga menjadi sorotan. Didapati beberapa genangan air di sekitar lapak pedagang. Menurut Rusmadi hal ini menyebabkan pasar tampak kumuh.

Langkah taktis pun akan dilakukan Pemkot Samarinda dengan melakukan normalisasi parit kecil pada, Rabu 17 Maret 2021. 

"Ada dua parit yang menjadi perhatian kami. Parit jalur satu yang disebut Banjariah. Kemudian jalur dua yaitu jalur utama. Rabu mulai dinormalisasi dengan tidak mengganggu aktivitas perdagangan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Samarinda, Marnabas menegaskan, sejak Senin 15 Maret 2021, pedagang di depan pasar maupun di pinggiran Jalan Pahlawan, dipastikan tidak boleh berjualan. Marnabas menyatakan, pedagang sudah diberikan ruang di los untuk berjualan.

"Termasuk yang mau masuk ke Jalan Perniagaan," jelasnya.

Selain itu jika masih terdapat parkir liar maupun pedagang yang berjualan bukan pada tempatnya, ia menyebut akan ditindak aparat. Satpol PP akan patroli pada pukul 03.00-10.00 Wita setiap harinya.

"Kami akan pasang spanduk dilarang parkir bertuliskan kalau kami parkir kami ikhlas barang kami diangkut," timpalnya.

Gerbang utama nanti hanya diisi parkir roda dua. Sementara pedagang ayam di lapak kecil yang biasanya bertengger, telah diberi instruksi untuk pindah di los.

"Tidak ada yang boleh berjualan apapun di lorong," ungkapnya.

Sosialisasi terkait larangan berjualan di tempat tertentu ini sebut Marnabas telah lama disosialisasikan, bahkan sejak enam bulan lalu.

"Pedagang di belakang harus masuk ke dalam. Kalau pedagangnya di dalam, otomatis pembeli akan masuk ke dalam. Kita ingin pasar jadi bersih," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews