DIKSI.CO, SAMARINDA – Antisipasi sebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pasalnya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Samarinda. Khususnya melalui operasi perangkat daerah (OPD) terkait di bawahnya.
Seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Samarinda yang telah menyiapkan langkah taktis untuk antisipasi virus PMK.
Hal itu dijelaskan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Maskuri kalau langkah yang akan dilakukan dengan memvaksin setiap hewan kurban.
“Sapi dari NTT memang belum divaksin, maka biasanya kami langsung vaksin di tempat. Minimal vaksin pertama, jika cukup waktunya akan vaksin dua dan booster,” ungkapnya.
Maskuri mengimbau untuk semua lembaga yang akan menyelenggarakan kurban harus peduli dan meminta Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dinas Ketahanan Pangan.
“Kalau sudah diperiksa biasanya ada eartag barcode yang bisa di tracking kesehatan dan kepemilikannya, warna kuning di telinga,” ungkapnya.
Per hari ini kata Maskuri sudah terdapat rekomendasi sebanyak 7000-an hewan kurban, dan pihaknya sudah bekerjasama dengan karantina di pelabuhan dan memberi release.
“Jika terdapat temuan sapi berasal dari NTT dan belum divaksin maka kami langsung datangi, lalu vaksin di tempat. Terlebih menuju Idul Adha banyak sekali pedagang dadakan,” sambungnya.
Langkah cepat yang telah dilakukan Pemkot melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian itu tak ayal mendapat apresiasi dari anggota dewan.
Sebab sebelumnya, Anggota Komisi II DPRD Samarinda Abdul Rofik telah meminta agar pemkot bergerak cepat, dan sudah dilakukan.
Namun demikian, Abdul Rofik melanjutkan, kalau antisipasi sebaran Virus PMK ini memang belum terjadi di Samarinda. Namun antisipasi patut dilakukan dan memerlukan kesertaan seluruh pihak tak terkecuali masyarakat.
“Sekarang kita harus sangat hati-hati dalam pencegahannya, terlebih ini akan merugikan para pedagang sapi dan merugikan banyak pihak dalam jangka panjang. Maka masyarakat juga memiliki peran penting. Jadi apabila menemukan hewan kurban belum divaksin segera laporkan,” pungkasnya.
(Advetorial)