DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Rencana pembongkaran atau penertiban bangunan yang berada di lokasi pembangunan RS Sayang Ibu di Balikpapan Barat kembali ditunda oleh Pemkot Balikpapan.
Pasalnya, Pemerintah Kota Balikpapan masih menunggu dan berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk mau membongkar sendiri rumah dan gedung yang berdiri di lahan Pemkot Balikpapan tersebut.
"Kita lihat kondisinya kalau bisa kita tunda ya kita tunda karena kita terus bernegosiasi dan berkomunikasi kepada pemilik lahan tersebut," ujar Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, Jumat (2/9/22).
Orang nomor satu di Kota Balikpapan ini meminta untuk diperlukan kesadaran sendiri untuk membongkarnya, daripada petugas nanti yang membongkar secara paksa.
"Kan jauh lebih baik kalau ada kesadaran ini yang kita tunggu, kalau mereka berniat mau membongkar sendiri nanti pemkot akan beri batasan waktu lagi," katanya.
Walaupun lahan milik Pemkot Balikpapan, menurutnya tidak etis dan tidak elok jika pemkot membongkar paksa, mengingat dirinya sebagai Wali Kota dan sebagai warga Kampung Baru Balikpapan yang mana banyak dibutuhkan pendekatan secara emosional saja.
"Kita sampaikan kepada mereka bahwa yang dibangun bisa menjadi amal jariyah juga, kalau ini terbangun ini kan fasilitas umum, misalnya itu adalah musholla diwakafkan ini kan jadi amal jariyah," tuturnya.
Diketahui, Pemkot Balikpapan telah menyiapkan Rp1,4 miliar untuk memberikan uang santunan kepada warga yang terdampak pembangunan RS Sayang Ibu.
Dari hasil taksasi tim independen, ada 17 kepala keluarga yang terdampak. Sampai saat ini sudah ada lima KK yang menerima sejak Desember 2021 dengan total sekitar Rp 326 juta. Masih ada Rp 1,1 miliar dititipkan di bank atas nama RS Sayang Ibu. (Tim redaksi Diksi)