DIKSI.CO, SAMARINDA – Intimidasi didapatkan salah satu pelatih saksi dari pasangan calon nomor 02 jelang pencoblosan untuk Pilkada Samarinda.
Intimidasi didapatkan berupa ancaman hingga berkas yang dihambur orang yang tak dikenal.
Hal ini tim redaksi kumpulkan informasi berdasarkan Rusmawati, pelatih saksi pasangan calon nomor 02.
Kronologis kejadian pun diceritakan.
Ia sampaikan saat itu dirinya berada di tempat kejadian untuk lakukan pelatihan.
“Saya sedang selesai melatih. Pada saat saya membagikan honor saksi TPS tadi ada sekelompok orang yang datang tiba-tiba, mendobrak pintu, memberikan ancaman, menghambur semua amplop dan berkas yang saya bawa,” ujarnya.
Jumlahnya pun tak satu, melainkan sekitar 4 sampai 5 orangan.
“Intimidasi ada terus ancaman-ancaman. Dituduh money politic dan sebagainya. Tapi tetap saya protes karena itu tidak benar. Itu memang ada uang amplop Rp 200 ribu. Tapi itu untuk uang honor saksi TPS yang saya gaji tadi,” ujarnya.
Sebagai bukti, ia pun sampaikan telah memiliki surat mandat.
“Saya punya surat mandat,” ujarnya.
“Kemudian, yang dilakukan mereka setelah saya menunjukan surat mandat, saya diancam mau difoto mau diapain, saya bilang silahkan. Karena saya di sini kerjanya bukan membagikan uang untuk pencoblosan, tapi saya membagikan honor untuk yang pekerja di dalam TPS,” katanya.
Intimidasi lain yang didapatkan juga disebutkan.
“Tas saya, STNK, dan handphone saya dihambur juga. Saya tidak kenal mereka dari mana, mereka datang dan mengancam mengshare ke mana mana. Tapi saya tetap bilang, silahkan share karena uang ini gaji bukan untuk pencoblosan,” ujarnya.
“Jelas saya sangat keberatan sekali, takut juga. Tapi karena tugas kami jujur ya, jadi kami tidak takut,” ujarnya.
Media ini pun berupaya mencari tahu keberadaan rombongan pria yang telah mendobrak rumah Rusmawati tersebut. Namun hingga dini hari tadi (5/12), upaya pencarian tidak berhasil. Sesekali awak media ini melakukan pendekatan persuasif dan bersdiskusi dengan warga sekitar perihal keberadaan pria dengan ciri-ciri tersebut. Namun tidak ada satu pun yang mengetahui.
Beredar kemudian di medsos adanya gambar pria yang diduga melalukan intimidasi itu. Tetapi, dalam foto yang beredar belum diketahui banyak identitas akan pria itu. (tim redaksi Diksi)