DIKSI.CO, SAMARINDA – Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso menghadiri acara penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri 5 Samarinda, Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, Jumat (14/7/2023).
Dalam kesempatan itu, Rusmadi mendorong sekolah agar melakukan MPLS dengan cara kreatif, mendidik dan menumbuhkan motivasi agar peserta didik berprestasi serta nyaman dalam menjalani belajar di sekolah.
“MPSL bukan saja hanya memperkenalkan sekolah tetapi juga sebagai tempat belajar yang bersih, sehat dan menyenangkan, tanggung jawabnya bukan hanya Kepala Sekolah dan guru tetapi anak-anak juga,” ujar Rusmadi.
Rusmadi juga berpesan kepada para guru untuk tidak memberi hukuman yang berat kepada anak sekolah apalagi membentak. Menurutnya anak sekolah melakukan kesalahan itu merupakan hal yang biasa .
“Anak-anak melakukan kesalahan itu biasa, ya tetap ditegur dengan cara yang baik dan mendidik, karena memang sekolah bukan untuk penghukuman dan bukan hanya untuk anak-anak cerdas saja tetapi lebih dari itu hingga pengetahuan itu menjadi kebaikan,” ucapnya.
Esensinya itu , lanjut Rusmadi justru pada karakter anak tersebut.
Dirinya mencontohkan salah satu anak yang mencintai kebersihan, kesehatan dan kepada lingkungan itu menurutnya tidak hanya sebatas di sekolah tetapi juga rajin dirumah untuk membersihkan lingkungan disekitarnya.
“Seperti contoh, dirumah ada pembantu rumah tangga jadi tidak pernah membersihkan lingkungan dirumahnya, tetapi karena disekolah diajarkan bertanggung jawab membersihkan lingkungan seperti piket kebersihan kelas, diharapkan dapat merubah perilaku tersebut, saya kira kunci sukses kedepan yang penting anak-anak sudah harus berani bermimpi karena hari ini merupakan momentum untuk menentukan beberapa tahun ke depan,” ujarnya.
Orang nomor dua di Kota Tepian ini juga berpesan kepada anak-anak sekolah di SMPN 5 agar belajar dengan sungguh jangan setengah hati, dan fokus kepada apa yang disampaikan guru.
“Misalnya saja guru memberikan pelajaran tentang pentingnya tanaman dan pohon , maka saat keluar kelas anak-anak sudah tau bahwa penting untuk memelihara pohon, jangan ditebang, kira-kira begitu, kuncinya adalah kelas dan suasana kelas itu bukan saja siswanya tetapi gurunya juga,” pungkasnya. (*)