DIKSI.CO, SAMARINDA - "Jayalah Pesut Etam, Pantang menyerah, untukmu Borneo FC Jiwa Raga Kami," potongan lirik lagu berjudul Jayalah Pesut Etam selalu berkumandang usai pertandingan yang dimainkan Borneo FC saat menggelar laga tandang, terlebih kandang di Stadion Segiri Samarinda.
Anthem resmi Pusamania (Supporter Borneo FC) ini menjadi penguat dukungan saat para pemain berjuang di lapangan.
Pusamania berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai pemain ke 12 Borneo FC.
Keberhasilan Borneo FC mencapai fase final Piala Presiden 2022 tidak lepas dari kehadiran Pusamania di Stadion Segiri Samarinda.
Ini menjadi Final perdana bagi Pesut Etam di gelaran Piala pra musim.
Kekompakan Pusamania tidak lepas dari sosok Abdul Aziz yang dipercaya sebagai dirigen Pusamania.
Suara serak-serak basahnya seperti tidak pernah lelah mengomandoi barusan Pusamania khususnya di tribun timur Stadion Segiri Samarinda.
Berbekal pengeras suara yang menjadi ciri khas dirigen supporter, pria kelahiran Kutai Kartanegara 1998 silam ini berhasil menjadi leader untuk membakar semangat para Pusamania.
Semangat ini tentu menular ke para pemain Borneo FC yang bertanding di lapangan.
Kemenangan demi kemenangan berhasil diraih Borneo FC saat Piala Presiden 2022 hingga mencapai babak final merupakan bukti nyata kehadiran pemain ke 12, Pusamania.
"Ini amanah yang diembankan kepada saya sebagai dirigen, akan saya lakukan semaksimal mungkin guna mendukung Borneo FC tim kebanggan kami," ujar Abdul Aziz.
Melihat capaian babak final Borneo FC di Piala Presiden tahun ini, Aziz mengaku senang dengan perjuangan para pemain dan seluruh tim yang bekerja keras
"Pemain dan tim berjuang keras di lapangan, mereka berhasil menujukkan permainan yang atraktif dan tidak membosankan. Kami juga terus memberikan dukungan maksimal dari tribun, inilah indahnya sepakbola," lanjutnya.
Sejak kecil, Azis merupakan pendukung setia klub kebanggaan asal Samarinda. Dari era Pusam, Persisam Samarinda, PBFC, hingga Borneo FC.
"Sejak kecil saya mencintai klub bola di Kota ini (Samarinda). Meski berjalannya waktu mengalami pergantian, kami tetap setia mendukung klub Samarinda," tegasnya.
Menjadi supporter diakui Azis tidak mudah, banyak rintangan, hingga ancaman yang diterimanya, namun tetap dilakoni karena kecintaannya kepada sepakbola.
"Suka dukanya banyak. Kalau menang kita bahagia, kalau kalah kita sedih, tapi harus segera bangkit. Menjadi supporter tidak mudah, harus lebih dari sekedar hati," akunya.
TETAP MENDUKUNG SAAT LAGA TANDANG
Abdul Azis tidak asing dikalangan Pusamania, hingga supporter klub lain. Kehadirannya sebagai dirigen menjadi sosok yang paling sering menjadi pusat perhatian.
Azis merupakan sosok garang saat menjadi dirigen, namun diluar lapangan, Azis merupakan sosok penyayang yang mengedepankan prekawanan.
Wajar jika dirinya cukup dikenal dikalangan supporter lain di Indonesia.
Selain mendukung di stadion Segiri Samarinda, Abdul Azis juga acap kali memberikan dukungan pada Borneo FC saat menggelar laga tandang.
Baru-baru ini, saat leg pertama semifinal Piala Presiden di Stadion Maguwoharjo menghadapi PSS Sleman, Azis dan beberapa rekan Pusamania turut hadir ke Stadion.
Meski sempat mendapat intimidasi dari supporter lawan, Azis dan Pusamania lainnya tetap kokoh mendukung Borneo FC.
Hasilnya, Pesut Etam berhasil menang pada laga ini dengan skor 2-0 meski berstatus sebagai tim tamu.
"Ada sedikit intimadasi dari supporter lawan, tapi kami mampu menahan diri dan akhirnya pulang dengan selamat dengan bantuan banyak pihak," tambah Azis.
Diakui Azis, Pusamania selama ini tidak mengenal permusuhan antar supporter. Pusamania hanya fokus mendukung timnya bermain.
"Kita fokus saja ke tim kebanggaan. Kalaupun kamin diganggu saat tandang, maka akan kami (Pusamania) ajarkan saat laga kandang bagaimana cara menjamu supporter tim lawan saat main kerumah kami," canda Azis. (tim redaksi)