DIKSI.CO, SAMARINDA - Jelang helatan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) tentu bisa membuat gesekan serius bagi setiap kandidat peserta. Tujuannya jelas, untuk merebut kursi nomor satu dengan cara menjatuhkan lawan tandingnya.
Meski ada cara ciamik untuk memenangkannya, namun tak sedikit yang berbuat dengan cara kotor. Seperti pencemaran nama baik yang menyeret Andi Harun yang karib disapa AH terlibat kasus tindak pidana korupsi medio 2006 di Kejaksaan Tinggi Kaltim.
"Awalnya saya anggap ini biasa saja di dunia politik. Akan tetapi pada empat hari yang lalu anak saya bertanya kepada saya apa saya memang tersangka tindak pidana korupsi," jelas Andi Harun saat dijumpai Jumat (13/11/2020) sore tadi di ruang Satreskrim Polresta Samarinda.
Sebab pertanyaan sang buah hati inilah yang akhirnya menjadi ancaman serius menurut Andi Harun terkait pemberitaan hoax yang menyeret inisial karibnya tersebut.
"Ini menjadi pukulan bagi saya. Karena saya memberi nafkha, makan, minum istri dan anak anak dari usaha kerja keras sendiri, dengan kucuran keringat sendiri. Bekerja dari siang dan malam, kerja untuk memberi nafkah yang halal," tutur polikus kawakan itu.
Andi Harun juga menekankan, agar para pelaku maupun mereka yang berperan sebagai otak intelektual pada kasus ini harus sadar dengan apa yang telah diperbuatnya telah menyerang keluarganya secara keseluruhan.