DIKSI.CO, SAMARINDA- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda dr Osa Rafshodia menyebutkan terkait data klaster Magetan di Samarinda, sementara ini sudah dihimpun.
Disebutkan, sekarang sudah tercatat sebanyak 28 orang yang sudah terdata di Dinkes Samarinda.
Namun, itu belum bisa dikatakan selesai. Sebab, kata Osa, pihaknya masih terus mencari data valid keberadaan klaster asal Samarinda di Pondok Pesantren Al-Fatah di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
"Belum selesai, karena susah dihubungi. Kalau data sementara itu ada 28, tapi itu belum selesai pendataan," ujar dr Osa saat dihubungi, Sabtu (25/4/2020).
Saat disinggung apa yang akan dilakukan Dinkes Samarinda saat semua data klaster Magetan terkumpul, ia hanya mengatakan saat ini belum bisa berkomentar banyak hal itu.
"Belum bisa kami ber-statment karena belum selesai pendataan, kami masih melihat dulu. Artinya kami menyelesaikan pendataan dulu," katanya.
Terkait rapid test yang diselenggarakan hari ini, ia mengaku juga belum mengetahui ada berapa. Sebab, belum ada laporan. Kata dia, kemungkinan besok baru bisa dipublikasikan hasil rekapitulasinya.
"Tidak tahu saya ada berapa itu datanya, karena belum direkap, kemungkinan besok," pungkasnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak menyampaikan, pihaknya bersama dengan beberapa kabupaten/kota di Kaltim telah mengidentifikasi kemungkinan transmisi baru Covid-19 di Kaltim.
Transmisi itu diduga berasal dari Magetan, yang disebut kemudian sebagai klaster Magetan. Diakui ada beberapa santri asal Kaltim yang juga menempuh ilmu di Ponpok Pesantren Temboro di Magetan.
Ponpes tersebut kemudian diwaspadai usai lebih puluhan santri kemudian diketahui positif Covid-19. (tim redaksi Diksi)