DIKSI.CO, SAMARINDA - Warga dan pedagang kawasan Gor Segiri Samarinda melakukan aksi beberapa waktu yang lalu.
Hal itu dikarenakan mereka merasa terganggu dengan tindakan penutupan jalan menggunakan Barrier dan pemberlakuan Parkir Gate oleh Dinas Perhubungan Kota Samarinda.
Para pedagang mengeluh dengan adanya sistem tersebut membuat sepinya pembeli di pusat penjualan Kawasan Gor Segiri.
Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Didi Zulyani mengatakan bahwa pemberlakuan Parkir Gate tersebut tetap dilanjutkan oleh pihaknya.
"Jadi memang untuk saat ini lagi merubah mendset dalam artian wilayah gor segiri merupakan lingkungan Gelanggang yang merupakan kawasan tertutup bukan yang bebas,"kata Didi saat dihubungi via telepon pada Sabtu (24/5/2023).
Didi menyebut bahwa pihaknya akan terus berupaya tetap berlakukan parkir gate tersebut ketika ada event juga namun tergantung dari eventnya.
"Kami liat dulu eventnya bagaimana kalau eventnya programnya tidak perlu penjaga akan kami buka Barrier Gatenya,tapi kalau eventnya ini dalam artian memang pengunjung luar yang sekiranya membutuhkan gate dan retribusi kita akan gunakan,"ucapnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan surat kepada para pedagang untuk bisa membayar parkir berlangganan.
"Saya sudah menyampaikan surat ke masing-masing pedagang, namun mereka kurang menanggapi itu, para pedagang tetap ingin tidak bayar," bebernya.
Ia mengungkapkan untuk keamanan di kawasan gor segiri memang kurang mendukung di karenakan kurangnya penerangan, dan banyaknya pagar yang bolong makanya disaat ada event pihaknya kunci agar mencegah kehilangan helm pengunjung.
"Keluar masuk tidak sembarangan biasanya jika keluar membawa helm lebih nanti kita keliatan biasanya ada catatan ketika mereka masuk itu ada tandanya, dan kami juga menghimbau kepada pengunjung untuk bisa langsung pulang jika event telah selesai," pungkasnya. (tim redaksi)