Sabtu, 23 November 2024

Keluh Pedagang Pasar Malam Tak Bisa Berjualan: Siapa yang Kasih Makan? 

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Selasa, 7 April 2020 3:49

Yanuar, ketua Asosiasi Pedagang Pasar Malam Kaltim saat diwawancara awak media, Senin (6/4/2020)

DIKSI.CO, SAMARINDA - Kelompok pedagang mengeluhkan kebijakan pemerintah yang melarang warga, khususnya pedagang pasar malam untuk berjualan ditengah situasi Covid-19 atau virus corona yang mengancam keselamatan masyarakat.

Keluhan ini bukan tanpa alasan, sejak diberlakukannya kebijakan tersebut, para pedagang yang menggantungkan nasibnya dari hasil berjualan kini merasa amat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Yanuar, ketua Asosiasi Pedagang Pasar Malam Kaltim mengatakan, mau tidak mau pedagang harus kembali berjualan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut dilakukan bukan untuk melanggar aturan, namun menurutnya pemerintah tebang pilih dalam mengeluarkan kebijakan publik.

"Contohnya pasar malam ditutup tapi Era Mart dibuka, Indomaret dibuka, dan pasar induk dibuka, presentasi massanya lebih banyak, percuma aja. Kalau mau menghindari Covid-19 semua aja ditutup," ujarnya saat diwawancara awak media di pasar malam, jalan Siradj Salman, Samarinda, Senin (6/4/2020) malam.

Yanuar mengungkapkan, ada lebih kurang 2000 pedagang yang tersebar di 5-6 titik pasar malam setiap harinya. Para pedagang hanya meminta pemerintah merespon terkait persoalan ini.

"Harapannya pemerintah respon dengan permasalahan ini. Jangan gak respon. Kalau pemerintah merespon kita duduk 1 meja enak, kita carikan solusi buat mereka (pedagang)," harap Yanuar.

"Siapa yang kasih makan mereka (pedagang) ?. Kami bukannya ingin melanggar peraturan dari Kapolri, kita ikuti. kalau kami ini dirumahkan, asal beri kami bantuan sosial, kami di kasih makan kami diam," tambahnya.

Selain itu Yanuar menjelaskan, permasalahan utama mengenai pasar malam ini adalah tentang perizinan. 

"Kami tahu memang dari dulu permasalahannya pasar malam ini tidak ada Perda-nya (Peraturan daerah), tapi dari dulu kami sudah minta dibuatkan Perda, tetapi sampai sekarang tidak dibuatkan," jelasnya.

Meski begitu, Yanuar mengaku setelah berkoordinasi dengan beberpa anggota legislatif, ada angin segar terait permasalahan ini.

"Cuma ada sedikit angin segar beberapa hari yang lalu. Saya sudah berkoordinasi dengan beberapa komisi di DPRD kota Samarinda. Setelah ini mereka akan Perdakan permasalahan ini, tentang keberadaan pasar malam," terangnya. (tim redaksi Diksi) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews