Minggu, 24 November 2024

Kekerasan Perempuan dan Kasus Perdagangan Orang Jadi Sorotan, DP2PA Samarinda Susun Upaya Aksi Pencegahan

Koresponden:
Alamin
Kamis, 15 Agustus 2024 14:8

DP2PA Samarinda saat menggelar rapat koordinasi persiapan penyusunan aksi pencegahan KTP dan TPPO Tahun 2024/Foto: Pemkot Samarinda

DIKSI.CO, SAMARINDA - Upaya pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) jadi atensi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda.
 
Teranyar, DP2PA Samarinda menggelar rapat koordinasi persiapan penyusunan aksi pencegahan KTP dan TPPO Tahun 2024.
 
Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari yakni Rabu (14/8/2024) dan Kamis (15/8/2024).
 
Rapat tersebut mengundang segenap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkot Samarinda serta berbagai unsur terkait seperti Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan perwakilan unsur media massa.
 
"Jadi peserta kegiatan ini adalah lintas sektor, dengan maksud agar kita bisa bekerja dan bersinergi dengan baik dalam upaya pencegahan KTP dan TPPO di Samarinda," ujar Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Perempuan DP2PA Samarinda, Awe Ului saat membacakan laporan kegiatan.
 
Disampaikannya, di hari pertama, kegiatan itu diisi dengan penyampaian materi dan diskusi oleh narasumber berkompeten, yakni Sudirman Latief dari Kepulauan Riau (Kepri) dan Abdullah Karim dari Universitas Mulawarman (Unmul).
 
"Kemudian untuk di hari kedua dilanjutkan dengan pengisian matriks serta rencana aksi," jelasnya.
 
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Samarinda Hero Mardanus Satyawan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala DP2PA Samarinda, Ibnu Araby menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.
 
Diakuinya, kegiatan tersebut sangat penting, mengingat kasus KTP dan TPPO yang masih cukup tinggi.
 
"Selama ini masyarakat seakan menganggapnya sebagai aib sehingga enggan untuk melapor. Makanya ke depan kita berharap supaya jangan takut untuk melapor," pungkasnya. (*)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews