DIKSI.CO, TENGGARONG – Persoalan blank spot ketersediaan listrik masih jadi persoalan di salah satu kabupaten terkaya di Indonesia, Kutai Kartanegara. 

Perhatian pun diberikan dari kalangan legislative di DPRD Kukar. Hal itu dilakukan untuk terus mengejar status 100 persen bebas blank spot di Kukar. 

Kali ini desakan datang dari Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Ria Handayani. 

Ia mendesak Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kukar untuk segera mengatasi persoalan masih adanya wilayah yang belum bisa menikmati layanan listrik dari PLN atau blank spot.

“Listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, hampir tidak ada aktifitas sosial yang tanpa menggunakan tenaga listrik, karenanya kami mendesak pemerintah agar terus berupaya mengupayakan menerangi wilayah-wilayah di Kukar,” ujar Ria kepada awak media. 

Dirinya memahami kendala yang dihadapi penyedia jasa layanan listrik dalam hal ini PLN dalam menjangkau kawasan-kawasan Kukar yang ada di 18 kecamatan. 

“Memang kita pahami, Kukar ini sangat luas dan cukup unik daerah satu dan lainnya territorial dan kontur kawasannya berbeda-beda, namun tentunya hal ini jangan dijadikan alasan sehingga listrik PLN tidak bisa dirasakan bagi seluruh masyarakat Kukar,” ujarnya yang masuk dalam Komisi II DPRD Kukar. 

Sebagai informasi, ada ada 17 desa yang terdata oleh Dinas ESDM hingga 2020 ini yang belum menikmati layanan listrik 24 jam dari PLN. Desa-desa yang belum menikmati listrik tersebut selama ini hanya mengandalkan energi listrik dari sumber tenaga generator set (Genset) atau swakelola Pemdes nya sendiri seperti yang diterapkan di Desa Muara Enggelam dengan memanfaatkan tenaga surya. (advertorial)