DIKSI.CO SAMARINDA - Setelah adzan Isya berkumandang dan sebagian umat muslim melaksanakan kewajiban keagamaannya, tiba-tiba terdengar suara sirine yang membelah arus lalu lintas di ruas jalan Kota Tepian.
Informasi diterima rupanya si jago merah tengah mengamuk di pemukiman padat penduduk di Jalan Agus Salim, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota, Rabu (5/8/2020) pukul 20.20 Wita hari ini.
Informasi diterima, sebagian besar warga belum ada yang mengetahui asal dan penyebab pasti kebakaran.
Hanya saja, diketahui api dengan cepat dan tiba-tiba membesar dari rumah salah satu warga yang berada di tengah titik pemukiman.
Satu di antaranya, bernama Saldi (50) harus mengelus dada dan mengikhlaskan kediamannya yang rencana akan disewakan.
Sejak setahun terkahir, Saldi tak lagi tinggal di kawasan tersebut dan telah berpindah ke bilangan Siti Aisyah, Samarinda Ulu.
"Asalnya dari rumah bagian tengah, tapi tidak tahu siapa pemiliknya,"ucapnya.
Dari kediaman Saldi yang baru, memang cukup jauh.
Namun penyebaran informasi yang cepat saat ini dengan mudah membuat Saldi mengetahui adanya peristiwa kebakaran tersebut.
"Pas saya datang belum semuanya terbakar, tapi apinya terus membesar," tandasnya.
Sementara itu, seorang warga lainnya bernama Madhan (27) mengaku panik dan kebingungan.
Selain karena padatnya pemukiman dan minimnua akses jalan, ia juga harus gesit menyelamatkan harga benda berharga milik keluarganya yang tertimpa musibah.
“Bantu nenek saya evakuasi barang-barang yang bisa diselamatkan. Katanya api dari tengah, kemungkinan dari kompor,” ucapnya.
Terpisah, Subbagian Humas Disdamkar Samarinda Heri Suhendra menuturkan kejadian saat ini tepatnya berada di RT 18, Jalan Agus Salim.
Puluhan unit kendaraan petugas pun masih terus melakukan upaya pendinginan meski petugas mengeluhkan susahnya mendapatkan titik air untuk upaya pemadaman saat ini.
"Dugaan penyebab dari saksi kalau saat rumah warga dalam keadaan kosong karena ditinggal berjualan di pasar malam oleh pemiliknya," ungkap Heri.
Tak hanya kesulitan mencari titik air dan minimnya akses, Heri juga mengaku kalau dari peristiwa ini kerap mendengar suara ledakan yang selalu terdengar di dalam kobaran api.
"Ledakan ada biasa dari tabung gas. Ada sekitar dua tiga kali suara ledakan. Untuk di bulan ini kebakaran rumah masih kategori kecil. Mungkin sampai agustus ini baru lima kali," tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, puluhan petugas pemadam kebakaran bersama sejumlah relawan masih terus melakukan upaya pendinginan, sebab bara dari kebakaran masih terus menyala. (tim redaksi Diksi)