DIKSI.CO, BALIKPAPAN - DPRD Balikpapan tanggapi perkembangan Kampung Siaga Covid-19 yang dibentuk Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan yang ada di setiap kecamatan yang ada di Balikpapan.
Anggota DPRD Balikpapan Komisi III Taufik Qul Rahman mengatakan Pemkot harus memperhatikan bagaimana caranya Kampung Siaga Covid-19 di kelurahan dapat digelontorkan anggarannya, dan jangan menjadikan swadaya masyarakat.
"Ini yang penting. Kenapa? Karena kalau Kampung Siaga itu tidak ada anggarannya, mereka mau cari dana kemana? Sama saja menyusahkan masyarakat lagi, sedangkan Pemkot membantu yang ekonomi lemah," ujar Taufik.
Sebelum anggaran digelontrolkan di kelurahan masing-masing, Taufik menyampaikan harus ada pertemuan edukasi tentang masalah penanganan pertama dalam menindak seandainya ada warga yang terindikasi, terjangkit Covid-19.
"Kemarin rapat pembentukan dihadiri dr. Reviana di Puskemas Baru Ilir tapi tidak efisien karena tidak diberikan masukan untuk kelengkapan bagaimana menangani pertama kasus tersebut yang pasti harus dilengkapi APD (Alat Pelindung Diri)," ungkapnya.
Taufik menilai program Kampung Siaga Covid-19 terkenasan terburu-buru dikarenakan Pemkot yang tidak menyiapkan kebutuhan yang diperuntukkan di kelurahan, sehingga semuanya berasal dari swadaya saja.
Taufik yang juga meminta kepada Wali Kota Balikpapan agar Pemkot dapat membantu anggaran kepada kelurahan masing-masing tim satgas Covid-19 yang dibentuk.
"Kita jangan membebani mereka dengan adanya swadaya, mereka kan juga bayar pajak kasihan. Mending pemkot datang ke satgas yang dibentuk berikan wejangan berikan bantuan APD, ATK (alat tulis kantor)" katanya.
"Tiap hari mereka berdagang harus ada konsumsi lah. Ada anggarannya lah," tuturnya. (advertorial)