Sabtu, 23 November 2024

Jika Kasus Covid-19 Terus Naik, Andi Harun Pertimbangkan Penyekatan Terbatas di Pintu Masuk Samarinda

Koresponden:
Er Riyadi
Senin, 28 Juni 2021 5:48

Andi Harun, Wali Kota Samarinda

DIKSI.CO, SAMARINDA - Minggu (27/6/2021) kemarin, kasus Covid-19 meledak di Samarinda. Tercatat ada penambahan 470 kasus konfirmasi baru.

Bontang, Kukar, dan Balikpapan menjadi daerah dengan sumbangan kasus terbesar sejak beberapa waktu lalu.

Bahkan Balikpapan, Minggu kemarin bertambah 181 kasus baru. Sedangkan Kukar mengalami penambahan 94 kasus.

Samarinda turut terdampak dengan mengalami kenaikan kasus sebanyak 57 kasus baru.

Tidak tinggal diam, Andi Harun, Wali Kota Samarinda akan mengambil langkah antisipasi menekan penyebaran Covid-19.

Salah satu yang dipertimbangkan, dengan melakukan penyekatan terbatas di pintu-pintu masuk Samarinda.

"Kalau situasi perkembangan Covid-19 terus meningkat maka dengan sangat terpaksa kami akan melakukan penyekatan terbatas pada pintu-pintu masuk Samarinda," kata Andi Harun, Minggu (27/6/2021) kemarin.

Ketua Satgas Covid-19 Samarinda ini menilai dari hasil kajian pihaknya, ada hubungan yang sangat kuat, antara kasus di Balikpapan, Bontang, dan Kukar dengan meningkatnya kasus di Samarinda

Terlebih Balikpapan, yang saat ini menjadi episentrum baru penyebaran Covid-19 di Kaltim

"Salah satu langkah yang terpikirkan, melakukan penyekatan terbatas, kami membatasi dulu warga ber-KTP Balikpapan, untuk melintas masuk ke Samarinda," jelasnya.

Senin (28/6/2021) hari ini, Pemkot Samarinda akan melakukan koordinasi dengan pihak Polresta Samarinda dan TNI, guna mencermati situasi penyebaran Covid-19.

Jika dinilai penyekatan terbatas diperlukan, maka rencana tersebut akan dilaksanakan.

"Kami cermati dulu perkembangan kasus tiga hari kemarin hingga Senin pagi (hari ini). Jika masih meningkat dalam beberapa hari ke depan pembatasan terbatas akan dilakukan," tegasnya.

"Setelah kondisi terkendali kami kembali dibuka secara normal," sambungnya.

Andi Harun meyakinkan rencana pembatasan terbatas itu guna menjaga keselamatan dan kesehatan warga Samarinda.

"Tidak ada maksud membatasi ruang mobilisasi masyarakat. Justru sebaliknya kami melakukan ini semua untuk menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat warga Samarinda," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews