DIKSI.CO, SAMARINDA - Beberapa kabupaten/kota di Kaltim telah menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah.
Diketahui, Kemendikbud RI memperkenankan masing-masing daerah melakukan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 mendatang.
Pelaksanaan tatap muka tersebut, diserahkan kepada keputusan masing-masing kepala daerah.
Jelang tahun baru 2021, syarat siswa yang hendak mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah, diwajibkan terlebih dahulu melakukan swab dan rapid test antigen.
Penerapan syarat ini berlaku di seluruh jenjang sekolah, mulai dari SD, SMP, hingga SMA sederajat.
Namun, persyaratan rapiid test dan swab bagi siswa mengikuti kelas tatap muka, dikeluhkan oleh banyak orang tua murid.
Mereka menganggap syarat rapid test antigen terbilang mahal.
Menanggapi hal tersebut, Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim, mengakui syarat rapid test antigen cukup memberatkan warga.
Secara pribadi, dirinya menyarankan masing-masing kabupaten/kota, melaksanakan pembelajaran tatap muka setelah vaksin didistribusikan.
Hal ini mengurangi risiko penularan Covid-19, terlebih saat ini kasus corona masih cukup tinggi di Bumi Mulawarman.
"Lebih baik tunggu vaksin sekalian, jadi gak perlu swab atau rapid test lagi kalau mau pembelajaran tatap muka," kata Hadi, Senin (21/12/2020).
Hadi menegaskan vaksin yang nantinya diberikan gratis oleh negara, akan sangat membantu warga.
Sekolahpun diminta bersabar sebelum membuka kelas tatap muka. Meski begitu, Hadi mengaku belum mengetahui berapa jumlah dosis vaksin dan kapan akan diterima oleh Kaltim.
"Jadi kalau sudah divaksin, gak perlu swab atau rapid lagi," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)