Minggu, 23 Februari 2025

Jaksa Agung Tegaskan Komitmen dalam Memberantas Korupsi

Koresponden:
La Hasa
Jumat, 7 Februari 2025 15:9

Jaksa Agung Republik Indonesia, Sanitiar Burhanuddin

DIKSI.CO - Jaksa Agung Republik Indonesia, Sanitiar Burhanuddin, terus memperlihatkan komitmennya untuk memberantas korupsi di seluruh wilayah Indonesia.

Burhanuddin menegaskan bahwa korupsi masih menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh seluruh jajaran kejaksaan.

Ia mendorong para pejabat kejaksaan untuk tidak berhenti berupaya mengungkap kasus-kasus korupsi yang mungkin tersembunyi di wilayah kerja masing-masing.

Burhanuddin dengan tegas mengatakan bahwa tidak ada wilayah di Indonesia yang benar-benar bebas dari korupsi, meskipun beberapa daerah sudah mendapatkan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK).

"Ditulis di wilayah, di pemerintah daerah, di kantor, Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Saya bilang bohong semua, enggak ada wilayah bebas korupsi di negeri ini. Tetap saja korupsi ada," ujarnya dikutip dari CNNIndonesia

"Saya katakan kepada anak-anak, kalau kunjungan ke daerah, bohong kalau di daerah itu tidak ada korupsi. Kalau tidak ada korupsi, artinya jaksanya yang bodoh tidak bisa mengungkap itu," imbuhnya.

Bertalian dengan itu, Burhanuddin mengingatkan para pejabat publik agar tidak korupsi. Menurutnya, kejahatan korupsi yang terjadi di level bawah menjadi cerminan bagi pimpinan lembaga tersebut.

"Misalnya seorang pimpinan unit kerja. Kalau bapaknya korupsi, pimpinannya korupsi, ke bawah rampok. Tapi kalau pimpinannya anti-korupsi, yang di bawah akan takut kok untuk melakukan itu," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Burhanuddin mengatakan kejaksaan juga tidak pernah menerima intervensi politik apapun terkait penanganan kasus korupsi.

Ia juga membantah jika penanganan kasus hukum di kejaksaan sarat dengan muatan politis. Selain itu, ia menolak apabila aparat penegak hukum disebut sebagai perpanjangan tangan pemerintah.

Burhanuddin mengaku sejak awal menolak intervensi politik dalam penanganan kasus korupsi. Ia juga menyebut tidak pernah ada pihak yang berhasil mengintervensi kejaksaan.

"Tergantung penegak hukumnya. Mau enggak diintervensi, kalau saya enggak mau. Karena mungkin melihat sosok saya atau apa, tapi nyatanya tidak pernah ada yang bisa masuk (intervensi)," kata dia.

(*)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews