DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Fenomena kotak kosong yang terjadi di Kota Balikpapan menjadi perhatian publik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Balikpapan.
Seperti yang terjadi di Kota Balikpapan, Pilkada akan diramaikan hanya dengan pasangan calon tunggal, Calon Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud dari partai Golongan Karya (Golkar) dan pasangannya Calon Wakil Wali Kota Balikpapan Thohari Aziz dari PDI Perjuangan.
Menanggapi fenomena yang terjadi ini, Pakar Komunikasi Politik Indonesia Emrus Sihombing, mengatakan tindakan dukungan kotak kosong yang marak terjadi diibaratkan seperti kereta yang tertinggal.
"Yang melakukan gerakan memenangkan kotak kosong saya kira suatu tindakan politik yang seperti ketinggal kereta, masa memenangkan kokos yang tidak punya program? Kan lucu," kata Pakar Komunikolog Indonesia Emrus Sihombing, Minggu (1/11/2020).
Emrus mengatakan lebih baik pendukung kokos dapat mengkritisasi program paslon tunggal tersebut, daripada menggiring opini masyarakat dalam memilih kotak kosong.
"Lebih baik yang memenangkan kokos itu bisa mengkritisasi program yang dipunyai oleh tim pasangan calon tunggal itu," katanya.