DIKSI.CO, SAMARINDA - Aliansi Pekerja Seni (APS) se-Kaltim sambangi kantor DPRD Kaltim pada, Selasa (26/10/2020). Kedatangan aliansi pekerja seni sebanyak 15 orang itu bertujuan menyampaikan aspirasi terkait dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya sumber pundi-pundi pendapatan pekerja seni.
Kedatangan aliansi itu pun disambut baik oleh Komisi IV DPRD Kaltim bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim.
Ditemui selepas pertemuan di gedung E, anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fitri Maisyaroh menjelaskan bahwa, APS Kaltim merasa kehilangan sumber mata pencahariannya. Hal itu disebabkan penampilan yang biasa mereka lakukan seperti di acara-acara tertentu sangat jauh berkurang.
"Sehingga kondisi saat ini cukup menyulitkan mereka. APS Kaltim pun minta diberikan solusi agar mereka tetap bisa memperoleh pemasukan," ungkap Fitri sapaannya kepada awak media, Selasa (26/10/2020).
Harapan itu juga turut dibarengi dengan komitmen APS untuk menjalankan protokol kesehatan Covid-19 yang selama ini kerap digaungkan seandainya kembali tampil seperti semula.
“Kami dari Komisi IV siap memfasilitasi mereka untuk menyampaikan ini. Sebenarnya keputusan yang mengizinkan atau tidak itu ada pada Satgas Covid-19. Termasuk juga izin keramaian di kepolisian. Kami hanya sebagai fasilitator,” jelasnya.
Mengingat keputusan ada pada Satgas Covid-19 serta instansi kepolisian, Fitri berpendapat bahwa diadakannya suatu penampilan juga harus memerhatikan kondisi tiap daerah. Terlebih lagi, jumlah kasus positif Covid-19 di daerah seluruh Kaltim memiliki jumlah yang beragam. Jika ditemukan daerah yang kasus pandeminya tinggi, tentu akan diberlakukan pengawasan yang sangat ketat.
“Ini kembali lagi kepada kesiapan setiap pihak. Dari APS Kaltim sendiri, mereka siap untuk mengikuti aturan protokol kesehatan. Tak cukup kalau APS saja yang siap, tapi para penonton yang menyaksikan penampilan pun juga,” ujarnya.
"Artinya, semua pihak harus bersinergi dan kompak. Ada banyak variasi aspek dan variabel yang diperhitungkan," sambung politik PKS ini.
Senada dengan Fitri, Sri Wahyuni Kepala Dispar Kaltim juga menyampaikan bahwa APS Kaltim ingin ruang kerja seni yang biasanya ada di hajatan tetap diberikan. Namun saat ini, hampir semua kegiatan yang mengumpulkan orang banyak belum memperkenankan adanya hiburan.
“Dengan hiburan itu ada potensi, misalkan ada penonton yang berdiri atau duduk berjarak, justru menjadi berdekatan karena menikmati penampilan yang ada. Tadi sudah disampaikan oleh pimpinan rapat Komisi IV, ini masih harus dibahas oleh Satgas Covid-19,” terangnya.
Meski begitu, berkaitan dengan seni dan budaya Dispar Kaltim memiliki bidang khusus untuk mengakomodir pekerja seni. Pihaknya sudah menyediakan program-program bagi pekerja seni untuk menggelar penampilan secara daring.
"Tadi, opsi tampil secara daring tetap disampaikan oleh Dispar Kaltim, namun APS Kaltim tetap ingin diberikan ruang," pungkasnya. (advertorial)