DIKSI.CO, SAMARINDA - Hasil pundi rupiah yang didapatkan Briptu Hasbudi dari sejumlah bisnis ilegal rupanya tak dinikmati sendiri.
Dari hasil penyidikan Ditkrimsus Polda Kalimantan Utara, Briptu Hasbudi rupanya mengalirkan sejumlah dana ke para pejabat setempat untuk melancarkan bisnis ilegalnya.
Hal tersebut dibenarkan Dirkrimsus Polda Kaltara, AKBP Hendy F Kurniawan yang menyebut bahwa bukti permulaan didapat saat jajarannya menggeledah kediaman Briptu Hasbudi.
"Iya benar, saat kami lakukan penggeledahan di rumah saudara Hasbudi. Di sana kami temukan beberapa buku rekening dan buku catatan bukti alur keluar masuk uang, ada catatan aliran uang ke beberapa pihak atau pejabat setempat," ungkapnya, Sabtu (7/4/2022).
Lanjut diungkapkannya, meski telah menemukan sejumlah bukti permulaan, namun Ditkrimsus Polda Kaltara saat ini masih perlu mendalami aliran dana ke sejumlah pejabat itu digunakan untuk tujuan apa.
"Masih kami dalami lagi untuk apa uang itu," imbuhnya.
Hal mencurigakan kembali ditemukan penyidik Ditkrimsus Polda Kaltara saat menggeledah kediaman Briptu Hasbudi, petugas mendapati catatan adanya proyek pembangunan sebuah rumah untuk pejabat tertentu.
"Adapun barang bukti yang diamankan ialah beberapa dokumen yang berisi usaha-usaha ilegal di antaranya tambang emas dan bisnis baju bekas. Selain itu kami juga menyegel kamar Briptu Hasbudi dan bangunan rumah yang akan dibangun untuk pejabat tertentu," bebernya.
Selain sejumlah dokumen, lanjut AKBP Hendy, pihaknya juga telah menyita satu unit mobil Toyota Alphard dan satu unit mobil Honda Civic. Selain itu terdapat handphone dan barang berharga termasuk uang.
"Terkait bangunan rumah untuk pejabat tertentu tersebut kami bisa sangkutkan ke Tindak Pidana Pencucian Uang," tandasnya.
Sementara ini, polisi masih menjerat Briptu Hasbudi dengan Pasal 158 Junto Pasal 161 Undang-undang Nomor 3 tahun 2020 tentang Mineral dan Batu Bara.
Diberitakan sebelumnya, selain dikenal sebagai personel bintara Polri, Briptu Hasbudi tersohor di Benuanta karena kesuksesannya sebagai pengusaha muda. Bahkan disebut-sebut sebagai crazy rich asal Kota Tarakan.
Tak sukses berwirausaha, Briptu Hasbudi juga aktif sebagai pengurus disejumlah organisasi. Briptu Hasbudi saat ini tercatat menduduki posisi Ketua Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan (IPSS) Kaltara dan Ketua Beladiri Kempo Indonesia (BKI) Kaltara.
Nahas, Ditkrimsus Polda Kaltara terlah membongkar sisi gelap usaha yang dijalankan Briptu Hasbudi selama bertahun-tahun. Ternyata kekayaannya diduga berasal dari sejumlah bisnis ilegal.
Pria 29 tahun itu ditangkap dan ditahan oleh rekan-rekannya sendiri di Polda Kaltara, setelah menerima laporan dari masyarakat terkait pertambangan emas ilegal.
Briptu Hasbudi kemudian ditangkap polisi berpakaian preman Ditkrimsus Polda Kaltara saat sedang duduk di ruang tunggu Bandara Juwata, Tarakan pada Rabu (4/5/2022) sore.
Selain Briptu Hasbudi, polisi mengamankan lima orang lainnya. Masing-masing berinisial A, P, K, M dan W. Seluruhnya ditangkap saat sedang menunggu jadwal penerbangan Lion Air tujuan Makassar, Sulawesi Selatan. (tim redaksi)