DIKSI.CO, SAMARINDA - "Ndak apa-apa itu. Nanti paling-paling akhir Maret ini selesai, reda cerita corona. Itungan saya, ya. Itungan saya nanti akhir Maret ini soal corona selesai,” kata Gubernur Kaltim, Isran Noor pada satu kesempatan.
Tak cukup disitu, hal itu pun ditegaskan kembali pada saat konferensi pers di teras Halaman Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu (18/4/2020) lalu.
“Ini akan berkembang terus, tapi hitungan saya itu akhir Maret sudah selesai," katanya.
Namun saat ini justru fenomena yang terjadi berkata tidak sama dengan apa yang dikatakan Gubernur Kaltim. Pasalnya, jumlah pasien positif corona di Kaltim di bulan April masih tetap ada di angka lebih 30 kasus.
Lantas hal itu pun mendatangkan respon dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mulawarman melalui tulisan surat terbuka, yang ditulis pada 13 Maret kemarin.
Sementara itu, Dirjen Kajian Isu Kementerian Sosial dan Politik (Mensospol) BEM Unmul, Muhammad Kholid Syaifullah mengatakan bahwa seharusnya Gubernur Kaltim jangan nyeleneh, mestinya menunjukan sikap proaktif dihadapan awak media dengan memberi arahan yang jelas kepada publik.
"Nampaknya pak Isran termakan omongannya, dia terlalu pongah dan meremehkan, harusnya punya sikap yang jelas," kata Kholid saat dikonfirmasi perihal surat aliansi BEM Unmul, Senin (13/4/2020).
"Kaltim dalam keadaan seperti Ini mau diarahkan seperti apa rakyatnya. Pak Isran perlu untuk proaktif di media dan jangan nyeleneh. Kemudian harus mampu menenangkan rakyat dengan memberi arahan yang jelas, tunjukkanlah sikap kepemimpinan yang baik," tambahnya.
Dia menyampaikan maksud surat terbuka tersebut juga adalah untuk mendesak Gubernur Kaltim untuk mengajukan permohonan pembatasan sosial skala besar (PSSB) ke pusat.
Alasanya, adalah karena masih terdapat banyak orang yang masih keluar rumah kemana-mana. Kemudian masih terjadinya balapan liar pada remaja ditengah situasi corona.
"Artinya imbauan social distancing itu belum diikuti sepenuhnya oleh masyarakat, maka Pemerintah perlu untuk mengambil sikap preventif dengan segera ajukan permohonan PSBB ke Kementerian Kesehatan. Lalu dibarengi dengan jaminan kebutuhan pokok masyarakat kelas menengah ke bawah agar mereka bisa tetap hidup di rumah tanpa takut kelaparan," pungkasnya. (*)
Berikut isi surat Aliansi BEM Unmul:
Surat ini adalah bentuk cinta dari kami untuk ayahanda Isran Noor dan Hadi Mulyadi, semoga ayahanda selalu dalam keadaan sehat dan tanpa kekurangan apapun.
Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda seluruh negeri tak terkecuali Kalimantan Timur saat ini tentu membuat masyarakat maupun mahasiswa mengambil peran untuk bersatu melawan virus ini.
Tak terkecuali mahasiwa Universitas Mulawarman dalam kurun waktu satu bulan ini sejak ditiadakannya kegiatan belajar mengajar di universitas mulawarman, banyak mahasiswa yang mengambil peran untuk begerak bersama sebagai bentuk kepedulian dan aksi nyata menghadapi Covid-19.
Diantaranya dengan membuka donasi, yang kemudian di salurkan untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), pembelian sembako untuk warga terdampak langsung Covid-19 sampai dengan penyemprotan desinfektan ke beberapa rumah ibadah dan tempat lainnya.
Namun, kami memandang mahasiswa dan masyarakat jangan sampai berjuang dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Jangan sampai mereka dibiarkan dalam kebingungan menghadapi masalah yang besar dan cukup berat ini, tentu kami perlu kebijakan – kebijakan konkrit dan berdampak langsung bagi kelangsungan hidup yang baik untuk masyarakat Kaltim.
Bukankah ayahanda sendiri yang mengatakan corona ini akan berakhir pada bulan Maret?
Namun sampai saat ini bukannya berakhir, Covid-19 justru semakin meningkat dan membuat khawatir, tetapi ayahanda sejak mengeluarkan perkataan itu sampai sekarang tak pernah lagi tampil di media, saat ini kami butuh sosok pemimpin untuk memberikan jaminan serta memberikan ketenangan bagi masyarakat Kalimantan Timur.
Maka dari itu kami atas nama Aliansi Mahasiswa Mulawarman meminta dan menuntut beberapa hal sebagai berikut :
1. Mendesak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk memberikan informasi yang transparan kepada publik tentang ketersediaan alat kesehatan, tenaga kesehatan, kebutuhan pokok, alokasi anggaran penanganan Covid-19 serta kesiapan Kalimantan Timur dalam menghadapi Covid-19
2. Mendesak Gubernur Provinsi Kalimantan Timur pak Isran Noor untuk proaktif berbicara ke publik
3. Mendesak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mengajukan PSBB (pembatasan sosial berksala besar) kepada Pemerintah pusat serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menjamin kebutuhan dasar masyarakat kelas ekonomi menengah kebawah selama PSBB diterapkan
4. Mendesak Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk membuat kebijakan tegas dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19
Ayahanda yang terhormat, demikian surat terbuka ini kami sampaikan, semoga berkenan membaca dan menindak lanjutinya dalam gerak langkah yang nyata untuk keselamatan kita semua, karena sesungguhnya mencegah itu lebih baik daripada mengobati, sembari pula kami mengajak semua elemen masyarakat Kalimantan Timur mari kita saling bahu membahu, mari kita berjuang bersama, semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya. (tim redaksi Diksi)
BACA JUGA: PSI Kaltim Bagi Makanan ke Wartawan dan Ojol