DIKSI.CO, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai berhasil menuntaskan kemiskinan ekstrem di Bumi Mulawarman.
Hal itu mendapat apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga mengatakan capaian persentase penduduk miskin ekstrem Kaltim pada 2022 dan 2023 lebih baik .
Berdasarkan data, penduduk miskin ekstrem Kaltim berada di bawah capaian nasional dengan jumlah 3.910 jiwa atau 0,10 persen.
“Kaltim menjadi provinsi pertama seluruh Indonesia yang sudah akan bebas kemiskinan ekstrem di tahun 2024. Karena eskalasi penurunannya juga dua kali lipat dari nasional,” ujar Kastorius Sinaga, beberapa waktu lalu.
Diketahui, Sinaga hadir ke Kaltim bersama Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri) dalam rangka mengevaluasi pencapaian kinerja Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik triwulan I (Oktober-Desember 2023).
Tim Evaluator Kemendagri dipimpin Sekretaris Itjen Kemendagri Ahmad Husin Tambunan didampingi Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Husin Tambunan mengatakan secara keseluruhan capaian kinerja Pj Gubernur Kaltim Triwulan I sudah baik dan evaluator secara umum lebih kepada memberikan saran bahkan mayoritas mengapresiasi.
“Jadi saya ingin sampaikan pesan dari Irjen Kemendagri sesuai dengan arahan Presiden yaitu prioritas penurunan stunting, penurunan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran, angka inflasi, pelayanan publik/perizinan dan rumah sakit/pelayanan kesehatan,” jelas Ahmad Husin Tambunan menutup sidang evaluasi.
Terkait hal itu, Pj Gubernur Akmal Malik bersyukur atas pelaksanaan evaluasi yang berjalan dengan baik dan lancar, sesuai dengan 10 indikator capaian kinerja penjabat kepala daerah triwulan I di Kaltim.
Akmal menyebut bahwa semua yang dilaporkan berkat kerja keras seluruh tim pemerintahan di Kaltim.
"Alhamdulillah evaluasi berjalan dengan baik. 10 perimeter yang diminta oleh Irjen Kemendagri sudah kita laporkan. Memang ada beberapa catatan-catatan kealfaan kita, contoh melaporkan NPHD, evidence-nya, tapi tidak apa, inikan baru triwulan pertama," kata Akmal Malik. (*)