DIKSI.CO, SAMARINDA - Dunia pendidikan Indonesia menjadi salah sektor yang terkena dampak nyata dari bencana non alam pandemi Covid-19 dalam 2 tahun terakhir ini.
Aktivitas belajar-mengajar berubah sistem via daring. Hal tersebut tentu banyak mengubah pola-pola pendidikan yang sejatinya merupakan salah satu pilar kemajuan suatu negara.
Namun, memasuki tahun kedua pandemi Covid-19, perlahan sektor pendidikan mulai bangkit. Beberapa daerah di Indonesia mulai menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara ketat dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Didukung pula dengan penggalakan vaksinasi untuk pelajar.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Kaltim, Ely Hartati Rasyid menyebut, saat ini pendidikan Indonesia jauh tertinggal. Khususnya mutu dan kualitas para pelajar.
"Termasuk juga mental mereka (pelajar). Pandemi inikan anak-anak sekolah banyak sambil bekerja. Ini menjadi catatan penting," ujarnya kepada Diksi.co, Jumat (19/11/2021).
Ely sapaanya membeberkan, di daerah pemilihannya, Kutai Kartanegara, khususnya Kota Tenggarong, banyak ditemui pelajar yang mengisi waktu di sela-sela belajar daring untuk bekerja. Menurut Ely hal ini semestinya tidak dilakukan. Karena mental belajar anak-anak akan bergeser sebelum waktunya.
"Tapi dalam tanda kutip, hal ini masih positif. Daripada terjerumus kenakalan remaja," ucapnya.