Selasa, 26 November 2024

Duh, Jadi Kota Penunjang Ibu Kota, Kondisi Jalan Masih Jadi Keluhan Warga Samarinda

Koresponden:
diksi redaksi
Minggu, 18 Oktober 2020 8:7

Kondisi jalan di Ramania, Kelurahan Sidodadi, Samarinda

DIKSI.COSamarinda bakal jadi kota penunjang ibu kota negara (IKN) dengan dipilihnya Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara sebagai wilayah ibu kota baru. Meski demikian, kondisi infrastruktur jalan masih jadi masalah klasik yang kerap dikeluhkan warga. 

Salah satu contohnya ada di Jalan Ramania, Samarinda Ulu. 

Jalan Ramania di Kelurahan Sidodadi, Samarinda Ulu, sebenarnya berada di pusat kota. Tapi sayangnya, kondisi infrastruktur jalan di ruas ini cukup memprihatinkan. Khususnya yang berada di lingkungan RT 47. 

Bukan hanya jalan berlubang, di ruas yang sama bahkan juga tidak ada drainase. Seperti sulap, drainase di ruas ini menghilang. Entah mengalami pendangkalan secara alami, atau mungkin sengaja ditimbun. Akibatnya, saat hujan turun genangan air dengan mudahnya tercipta di ruas ini. Kalau sudah begitu, kegiatan masyarakat pun menjadi terganggu.

Seperti dilansir Samarinda Pos awal Oktober lalu, Ketua RT 47, Adi mengungkapkan, bahwa jalan lingkungan mereka tak pernah tersentuh perbaikan pemerintah. Selama ini terang Adi, perbaikan Jalan Ramania hingga jalan gang mereka hanya dilakukan secara swadaya.

"Sudah puluhan tahun, tak pernah jalan di sini (Jalan Ramania, Red) diperbaiki pemerintah. Meski jalan lingkungan, cuma di sini kan padat permukiman warga. Nah, saat hujan jalan gang kami licin saat dilintasi," ujar Adi.

"Bahkan sudah biasa warga jatuh. Apalagi jalan kami ini sempit," lanjut Adi.

Soal kondisi drainase atau parit di jalan ini, Adi mengaku pernah mendapat kabar bahwa masalah tersebut sudah direspons dalam bentuk proyek perbaikan. Tapi nyatanya, hingga kini belum ada tanda-tanda akan adanya perbaikan. “Padahal perbaikan ini mendesak,” katanya.

Adanya persoalan masyarakat ini juga direspon oleh Calon wali kota Samarinda nomor urut 2 Andi Harun

Ia menyebut ini adalah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh siapapun pemimpin Samarinda nantinya. 

“Kalau jalan lingkungan yang posisinya di tengah kota saja kondisinya memprihatinkan, bagaimana kondisi jalan di pinggiran. Ini PR yang harus diselesaikan. Jangan ada lagi jalan lingkungan yang rusak. Karena kondisi jalan yang bagus adalah salah satu kebutuhan mendasar masyarakat yang harus dipenuhi,” terang AH. 

AH yang lama mengabdi sebagai Anggota DPRD Kaltim daerah pemilihan (dapil) Samarinda memang patut miris melihat kondisi tersebut. 

Pasalnya, menurut pengakuan AH, Samarinda termasuk daerah dengan bantuan keuangan (Bankeu) dari Pemprov Kaltim yang cukup besar. Karena itu, kata AH, sebenarnya tidak ada alasan bagi Pemkot Samarinda untuk mengabaikan kerusakan jalan lingkungan, apalagi yang berada di tengah-tengah kota. 

“Kami semakin yakin jika jalan rusak di Samarinda memang semakin banyak. Jalan merupakan kebutuhan mendasar, jadi harus menjadi hal utama yang dipenuhi pemerintah. Akses jalan yang baik merupakan pelayanan dasar pemerintah yang harus dipenuhi untuk masyarakat,” pungkas AH. (tim redaksi Diksi) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews