Jumat, 22 November 2024

DPRD Kaltim Soroti Lonjakan Harga Beras di Mahulu, Capai Rp 800 Ribu Per 25 Kg

Koresponden:
Alamin
Minggu, 22 Januari 2023 14:26

WAWANCARA: Veridiana Huraq Wang, Ketua Komisi III DPRD Kaltim

DIKSI.CO - Harga beras di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) disebut mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 800 ribu per 25 Kg.

Harga kebutuhan pokok melonjak di dua kampung yaitu di Kecamatan Long Apari, tepatnya di Noha Tivab dan Long Apari, yang kini sangat dikeluhkan warga.

Berdasarkan data yang didapat, harga beras per sak ukuran 25 Kg mencapai Rp 800 ribu atau sekira Rp 32 ribu per kilogramnya, jauh dari harga normal.

Hal ini dikarenakan terjadinya kelangkaan barang kebutuhan pokok di wilayah perbatasan tersebut.
Salah satu faktornya kelangkaan kebutuhan pokok di dua desa ini karena sulitnya akses transportasi.

Dampak kemarau panjang yang menyebabkan Sungai Mahakam tidak bisa dilayari kapal angkutan sembako.

Terkait hal itu, Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang buka suara.

"Inilah salah satu alasan mengapa Mahakam Ulu diperjuangkan untuk dimekarkan, yaitu guna mempercepat pemerataan pembangunan terutama infrastruktur jalan," ujar Veridiana Huraq Wang.

Ia menyoroti lambatnya pemerintah dalam menghubungkan akses jalan ke kabupaten termuda di Kaltim tersebut.

Berbagai aspirasi, interupsi hingga saran yang dilontarkan ke Pemerintah Provinsi di berbagai kesempatan memang dilakukan dalam rangka pemerataan pembangunan.

Kendati demikian apa yang dilakukan masih belum maksimal.

Veridiana terus mendorong agar segera dilakukan pemerataan pembangunan terutama akses jalan ke Mahulu.

"Tapi kenyataannya pembangunan berjalan lambat, karena hanya mengandalkan APBN dan APBD Provinsi. Mestinya harus keroyokan menjadi program prioritas dulu, pembangunan harus satu misi antara Daerah, Pemprov dan Pusat," tegasnya.

Politisi PDIP ini juga terus mengikuti terkait perkembangan di Mahulu, terakhir dia melihat DPRD Mahulu telah melakukan upaya agar Pemkab melakukan operasi pasar.

Tak hanya itu, kabar bahwa dorongan legislatif Mahulu agar menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT) guna membiayai subsidi ongkos angkut sembako ke 2 kecamatan perbatasan tersebut terdengar.

Ia mengatakan, langkah dorongan ini tepat, agar Pemkab segera bergerak.

Sementara, dia berupaya agar Pemerintah Provinsi juga terus memprioritaskan akses jalan yang masih belum maksimal di Mahulu.

"Pemkab harus segera menggelar operasi pasar, yang paling paham kondisi setempat, penyebab mahalnya beras karena apa. Mestinya Ini sudah masuk masa panen di sana," pungkasnya. (adv)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews