DIKSI.CO, SAMARINDA - Sejak Edi Damansyah resmi dilantik sebagai Bupati Kukar, pada 14 Februari 2019 lalu, terjadi kekosongan di kursi Wakil Bupati Kukar.
Hingga akhirnya pada Senin (15/6/2020), kursi Kukar II, yang telah kosong hingga satu tahun lebih itu, akhirnya resmi ditempati oleh Chairil Anwar.
Mantan Asisten I Sekkab Kukar ini dilantik menjadi Wabup Kukar, usai dilantik secara resmi oleh Isran Noor, Gubernur Kaltim, di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim.
Dalam sambutannya, Isran Noor berpesan agar wakil bupati terlantik dapat membantu Bupati Kukar dalam memimpin jalannya pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
"Mengatur kegiatan perangkat daerah, menindaklanjuti setiap laporan atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan, memantau dan mengevaluasi setiap penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) Kukar.
Selain itu, dengan telah dilantiknya Wakil Bupati Kukar, Isran berharap Pemkab Kukar bersiap dan turut serta membantu proses pemindahan dan pembangunan di ibu kota negara (IKN).
"Sebagai lokasi calon Ibu Kota negara yang baru bersama Kabupaten Penajam Paser Utara, saya berharap Kabupaten Kutai Kartanegara bersiap dan turut serta membantu, mendukung proses pembangunan pemindahan ibu kota negara. Kebijakan ini bukan hanya untuk kepentingan Kaltim semata, tapi lebih besar dari itu adalah untuk kepentingan bangsa," jelas Isran.
Sementara itu, Chairil Anwar, Wakil Bupati Kukar, ditemui usai pelantikan menyampaikan, beberapa pekerjaan telah menantinya.
Namun sebelum itu, dirinya akan berdiskusi dengan Bupati Kukar, mempelajari bahkan mengevaluasi visi misi yang dibangunan pada periode pemerintahan bupati dan wakil bupati selama ini.
"Ini kan tahun terakhir periode pemerintahan Kukar, capaiannya bagaimana. Tadi juga ada arahan dari Pak Gubernur, salah satunya terkait pengawalan proses pemindahan ibu kota negara," ungkapnya.
Chairil Anwar menegaskan, hal yang paling krusial dan mendesak yang perlu dilakukan saat ini adalah penanganan Covid-19 di Kutai Kartanegara.
"Paling krusial memang saat ini adalah penanganan Covid-19, itu akan terus kami evaluasi. Serta pada bulan ini atau bulan depan akan ada pembahasan APBD perubahan Kukar, akan kami bahas apakah nanti ada perubahan atau tidak, imbas dari pandemi corona," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)