Senin, 25 November 2024

Bukan Anak Bupati Apalagi Gubernur, Dia Cuma Joan Marvel

Koresponden:
diksi redaksi
Senin, 31 Mei 2021 6:30

Joan Marvel saat menerima hadiah uang tunai dan Piala Bergilir dari owner Sephia Coffee Balikpapan/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA – Joan Marvel Longkutoy tak banyak senyum. Teman-temannya saat itu sudah sibuk mengurui dirinya yang kala itu berdiri sambil memegang piala. Di sampingnya ada Kiftian Hady Prasetya, owner Sephia Coffee Balikpapan yang saat itu sudah keburu tersenyum duluan. 

“Ayo senyum dulu Jo. Buka dulu mulutnya. Jangan tegang-tegang,” kata beberapa wanita menggoda Joan yang masih irit senyum. 

Joan Marvel bukan anak Bupati, bukan pula anak Gubernur Isran Noor. Ia hanya remaja biasa yang pada malam itu, Sabtu (29/5/2021), menjadi remaja yang lebih unggul dibandingkan 31 remaja lainnya. 

Joan tidak beruntung. Berkat skill yang ia miliki, ia berhasil lolos menjadi pemenang Lomba PES yang digelar Sephia Coffee Balikpapan. Termasuk dirinya, ada total 32 peserta yang ikut dalam Lomba PES itu. 

Digelar dua hari 28 – 29 Mei 2020, Joan sukses taklukkan satu demi satu peserta. Skornya pun tak tipis. Beberapa kalah telak. 

Diwawancara usai menerima hadiah uang tunai dan piala bergilir dari Sephia Coffee Balikpapan, Joan pun ungkap bahwa dirinya bukan pemain baru di dunia PES Balikpapan. Ia kerap menjadi pemenang. 

Skill mengolah si kulit bundar pun di permainan PES pun ia dapat bukan secara instan. Joan sering melatih skillnya di rumahnya sendiri. Tak ayal, PS 4 pun ia miliki di kediaman. 

“Saya memang punya PS 4 di rumah. Sudah setahun. Kalau untuk bermain Playstation sudah saya lakukan sejak SMP,” kata Joan. 

Pemuda kelahiran 1999 itu juga punya kebiasaan unik ketika ikut dalam Lomba PES yang ia ikuti. 

Joan terbiasa untuk membawa sendiri stick PS 4 yang ia miliki. Warnanya pun berbeda. Mirip warna loreng-loreng khas tentara. 

“Iya, biasa saya bawa sendiri. Saya bawa stick sendiri karena sudah menyatu di tangan,” ucap Joan. 

Joan juga sebut, dirinya bukan kali ini saja menjadi juara. Di beberapa kesempatan dirinya sudah pernah menyabet gelar juara 1. Tetapi, ia merendah dan hanya menyebut dirinya beruntung. 

“Ah beruntung saja itu,” katanya. 

Di final, saat itu Joan berhadapan dengan Ray Akbar, rekannya yang sama-sama tergabung dalam komunitas GPC (Game PES Community). GPC merupakan salah satu wadah/ komunitas penggiat permainan PES di Kota Minyak Balikpapan

Skor akhir, saat itu 3-1 untuk kemenangan Joan Marvel. Dirinya pun berhak dapatkan uang tunai serta Piala Bergilir dari panitia Lomba PES Sephia Coffee Balikpapan

Di pihak lain, Kiftian Hady, owner Sephia Coffee Balikpapan pun antusias dengan keseruan para peserta saat dua hari ikuti Lomba PES

“Seru, mereka saling adu skill. Tim supporter juga tak kalah heboh. Kami senang karena bisa memberikan wadah, agar anak-anak muda di Balikpapan, bisa mulai punya kebiasaan berkompetisi. Intinya, bukan hadiah yang kami tonjolkan, tetapi semangat berkompetisi, itu yang ingin kami tularkan ke anak-anak muda,” ujarnya. 

Pihaknya pun sebut tetap ingat akan protokol kesehatan dalam pelaksanaan lomba PES itu. Di kafe, disediakan area mencuci tangan sebelum pintu masuk. Ada pula hand sanitizer di area bar, serta alat pengukur suhu tubuh yang telah disiapkan pula oleh panitia. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews