DIKSI.CO, SAMARINDA- Memasuki bulan suci Ramadan pada hari ini (24/4/2020), Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 resmi menutup sementara pos lapangan mereka yang berada di dua titik, yakni di Jalan HAMM Rifadin, Kecamatan Loa Janan Ilir dan Pos Lapangan di depan pintu gerbang Tol Balsam segmen Palaran.
Dua poslap akan dibuka kembali nantinya, saat empat hari menjelang Idulfitri.
Plh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Hendra AH, yang ditemui di kantornya siang tadi, mengatakan, penutupan sementara juga telah mendapat rekomendasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda.
Menurut pria yang tergabung Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Covid-19 itu, pelaksanaan pengawasan masuknya kendaraan ke Kota Tepian kurang efektif saat bulan suci Ramadan.
"Pertimbangannya karena jumlah arus lalu lintas saat bulan puasa seperti ini akan jauh berkurang dari bulan sebelumnya, penutupan itu juga sudah dapat rekomendasi dari Dinkes Samarinda," kata Hendra.
Meski dua poslap dihentikan sementara, Hendra menerangkan untuk posko induk di halaman kantor BPBD Samarinda, Jalan Sentosa Dalam, Sungai Pinang, akan tetap berjalan.
Hendra menegaskan, kalau posko induk tersebut akan terus berjalan selama 24 jam penuh. Sedangkan imbauan yang kerap dilakukan akan terus dijalankan, walaupun saat Ramadhan.
Disinggung upaya pencegahan itu nantinya bisa kecolongan saat penutupan dua poslap ini, Hendra mengaku kalau pihaknya telah menyiapkan siasat lain.
Yakni dengan meminta bantuan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa di setiap kelurahan se-Kota Tepian. Hal itu dinilai karena Babinsa dan Bhabinkamtibmas lebih mengetahui keluar masuknya warga di ruang kerjanya. Walaupun setiap Kelurahan hanya dibekali satu personel saja.
"Kami akan memberdayakan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Dari laporan mereka baru posko induk yang akan menindaklanjuti," terangnya.
Mengulik data operasi poslap selama tiga minggu beroperasi, mulai 3-22 April 2020, BPBD Kota Samarinda mencatat ada sekitar 7.045 orang yang ingin masuk ke Kota Tepian. 201 di antaranya memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celcius.
"Untuk yang suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius. Kami data, dan meminta untuk karantina mandiri setibanya di tempat tujuan," imbuh Hendra.
Bahkan tiga di antara pendatang, petugas gabungan menemukan 3 pengendara yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP). Ketiganya berasal dari Kota Minyak yang notabene menjadi zona merah di Kaltim karena telah ditemukannya penularan secara lokal di wilayah tersebut.
"Jadi kami suruh kembali," tegaanya.
Kembali ke penutupan sementara poslap. Pembukaan yang akan dilakukan empat hari sebelum Idulfitri dikarena untuk mengawasi masyarakat yang melaksanakan mudik.
"Kami akan awasi juga, karena dari pemerintah pusat juga sudah ada larangan mudik," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)