DIKSI.CO, SAMARINDA- Pada Kamis (16/4/2020) sekira pukul 17.00 Wita, telihat kegaduhan di pemukiman padat penduduk, Jalan Pangeran Bendahara, Kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang, tepatnya di Gang Pertenunan, RT 02 alias Kampung Tenun, akibat adanya penggrebekan dari petugas Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Samarinda.
Kendati demikian, penggrebekan sekira 40 menit itu diketahui nihil tanpa hasil. Meski petugas telah berupaya semaksimal mungkin, namun diduga kalau informasi kedatangan mereka sore tadi telah bocor kepada para pengedar sabu.
Dari pantauan di lokasi kejadian, rumah penduduk yang saling berdempetan di dalam gang telah berkomplot. Dari puluhan rumah yang ada tersebut, disinyalir satu di antaranya, yakni sebuah depo pengisian air menjadi sarang utama penjualan kristal haram.
Dari rumah depo air itu terlihat ada pemasangan CCTV. Tak hanya satu, petugas sore tadi menemukan ada enam titik kamera pengawas yang terbagi di beberapa titik strategis lainnya. Namun dari enam CCTV yang ada petugas hanya mendapatkan empat di antaranya yang aktif melakukan monitoring keadaan sekitar.
Dari hasil rekaman CCTV yang diputar ulang petugas sore tadi, diketahui kalau sekira pukul 14.00-15.00 Wita terlihat kalau aktivitas warga pada tempat yang curigai masih begitu ramai dan berkumpul bersama. Namun sayang, dua jam kemudian saat petugas tiba, mereka telah membubarkan diri.
Dengan seragam lengkap menggunakan rompi BNN dan membawa senjata laras panjang, petugas dengan seksama terus melakukan penggeledahan. Meski berbagai upaya telah dilakukan, namun nasib baik belum berpihak karena petugas hanya menemukan dua plastik klip kecil kosongan dan satu piper kaca, serta beberapa sedotan plastik yang diduga sebagai skop untuk menakar sabu.
Selain sejumlah barang tersebut, petugas sore tadi juga mengamankan tiga orang warga setempat untuk dimintai keterangannya lebih lanjut. Dua dari warga tersebut merupakan pasangan suami-istri yang bermukim tepat di depan depo air. Sedangkan satu sisanya, ialah seorang remaja laki-laki yang diduga merupakan anak dari pemilik depo air tersebut.
"Penindakan hari ini sasaran kami adalah kampung narkoba yang sudah terkenal di masyarakat," jelas Kasi Berantas BNNK Samarinda Kompol Risnoto.
Adanya gejolak pro dan kontra di tengah masyarakat kampung narkoba inilah yang menjadi teman bagi para petugas. Selain itu, lanjut polisi berpangkat melati satu tersebut, penindakan hari ini juga merupakan hasil pengembangan dari pengungkapan BNNK Samarinda pada Selasa (14/4/2020) lalu di Gang Bhakti, Jalan Lambung Mangkurat, Kecamatan Samarinda Ilir.
"Ada indikasi di sana (Depo air) merupakan tempat pemoketan sabu. Modus di sini pun identik dengan yang di Gang Bhakti," kata Risnoto.
"Hanya saja bedanya, kalau di Gang Bhakti loket diam. Di sini adalah loket berjalan," sambungnya.
Yang dimaksud loket berjalan ini sendiri, lanjutnya, ialah kalau adanya kurir yang melakukan transaksi di luar tempat depo air. Setelah poketan sabu yang dijajakan habis, barulah kurir tersebut kembali mengambil barang di depo air itu.
Dengan terus dilakukannya upaya penindakan seperti ini, tegas Risnoto, sebagai bentuk upaya keseriusan petugas BNN untuk memerangi para pelaku narkotika di Kota Tepian. Meski tengah berada di dalam kondisi darurat pandemi Covid-19, namun peredaran narkotika seperti tak ada surutnya.
"Perlu adanya keseimbangan, BNN akan terus bertindak. Tidak ada kata menyerah meski ditengah darurat korona," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)