DIKSI.CO, SAMARINDA – Mencuri poin penuh berhadapan dengan PS Barito Putra menjadi hal cukup sulit diraih Borneo FC di pekan kedua BRI Liga 1 Indonesia.
Bermain dihadapan publik Barito Putra di Stadion Demang Lehman, Kabupaten Martapura Kalsel, tim berjuluk Laskar Antasari bermain bagaikan Bakantan Hamuk hari Sabtu (30/7/2022).
Di babak pertama, klub asal Kota Banjarmasin itu lebih dulu melesatkan golnya lewat sundulan kepala Rafael Silva di menit 27.
Kemudian Borneo FC berhasil membalas gol, tendangan kidal Nur Hardianto jarak jauh luar kotak penalti di menit 39 tidak dapat ditepis kiper Barito Putra.
Skor pun imbang 1-1 hingga peluit half time.
Pesut Etam yang bermain aman dengan bertahan dan mengandalkan serangan balik di babak kedua tidak bisa menambah pundi gol.
Gerakan pemain Pesut Etam kerap dipatahkan dan gagal dipenyelesaian akhir.
Kembali Barito Putra menambah gol keduanya lewat Renan di menit 51 berlanjut Rafael Oliveira menggenapi raihan gol di menit 83.
Hingga peluit panjang wasit Asal Jawa Barat, Oki Dwi Putra Senjaya, Pesut Etam tidak dapat menambah gol memperkecil ketertinggalan.
Dalam sesi jumpa media, Pelatih Borneo FC Milomir Seslija mengatakan permainan anak asuhnya sedikit kurang berkonsentrasi dengan laga Derby Papadaan di kandang Barito Putra.
Selain keluarnya kiper utama Borneo Angga Saputro.
“Kami tidak fokus dan karena itu kami kebobolan tiga gol. Kami tahu Barito Putra sangat berbahaya dengan fisiknya karena mereka sangat bagus,” kata Milo sapaan Coach Pesut Etam seusai pertandingan.
Lebih lanjut kata pelatih asal Serbia tersebut, dalam laga pekan kedua tersebut, klub asal Kota Samarinda itu tidak mendapat banyak peluang setelah dua kali berlari, peluang yang didapat dibuang habis pemain bertahan Barito Putra.
Laskar Pangeran Antasari menurutnya beruntung bisa mengambil banyak tanggungjawab dan berjuang mendapatkan peluang sehingga bisa memenangkan laga.
“Selamat kepada Barito, mereka pantas untuk menang. Semoga kami bisa lebih baik lagi di laga selanjutnya,” hormat Milo kepada anak asuh Dejan Stankovic rekan senegaranya itu.
Pertandingan tegas Milo bukan tentang fisik. Menurutnya laga derbi Kalimantan itu sangat intens dan berakhir dengan adanya tiga gol.
Kendati menjadi hari yang buruk karena kurang konsentrasi namun ada proses bagus yang cukup fantastis dan terkadang semua tim tidak dapat menghalau itu.
“Kami mendapat tiga gol dari tiga corner dan juga tekanan dari Barito. Kami memberikan mereka ruang sepanjang 6 meter dan kami kurang fokus. Ini kesalahan kami dan kami harus bisa memperbaikinya,” terang Coach Milo mengakhiri. (tim redaksi)