DIKSI.CO, SAMARINDA - Dinas Perkebunan Kalimantan Timur (Kaltim) menekankan pentingnya transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal saat menerima audiensi dan studi komparasi mekanisme nilai ekonomi karbon oleh Dinas Perkebunan Jawa Barat.
Kegiatan itu dihadiri oleh berbagai pejabat terkait dan pemangku kepentingan di sektor perkebunan.
"Ekonomi hijau adalah ekonomi yang rendah emisi, efisien dalam penggunaan sumber daya, dan melibatkan partisipasi masyarakat sebagai pelaku utama," ujar Rizal.
Dijelaskannya, transformasi ekonomi ini telah dimulai sejak 2008 dan diperkuat dengan berbagai kebijakan dan program, termasuk deklarasi Kaltim Hijau pada 2010 dan implementasi program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF) pada 2023.
Ia mengatakan, pembangunan perkebunan di Kaltim dilakukan dengan prinsip berkelanjutan, di mana peningkatan produksi harus selaras dengan daya dukung dan kelestarian lingkungan.