Minggu, 24 November 2024

Antisipasi Pelanggaran di Pemilu 2024, Kejati Kaltim Maksimalkan Posko Pemilu yang Telah Dibentuk

Koresponden:
Alamin
Sabtu, 29 Juli 2023 13:28

Memasuki tahun politik dan menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Timur (Kaltim) meningkatkan fungsi posko pemilu yang tersebar di seluruh daerah/IST

DIKSI.CO, SAMARINDA – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Timur (Kaltim) meningkatkan fungsi posko Pemilihan Umum (Pemilu) yang tersebar di seluruh daerah jelang Pemilu 2024 mendatang.

Upaya peningkatan posko pemilu itu diucapkan Kasi A Bidang Intelijen Kejati Kaltim, Rudy Talanipa saat menggelar kegiatan bertajuk ‘Dengan Aparatur yang Handal Mewujudkan Sukses Pemilu Serentak Tahun 2024’.

Bertempat di Hotel Fugo Samarinda, kegiatan itu diikuti 50 peserta dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten/Kota se Kaltim.

“Karena beberapa potensi permasalahan dalam penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2024, dapat dilakukan pencegahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ada di Kejaksaan khususnya di bidang Intelijen, misalnya mengadakan penyuluhan dan penerangan hukum terkait himbauan Pemilu yang damai,” ucap Rudy.

Adapun materi yang disampaikan Rudy adalah Peran Intelijen Penegakan Hukum Kejaksaan RI Dalam Penyelenggaraan Tahapan Pemilu Tahun 2024.

Sebab pada pelaksanaan atau tahapan Pemilu 2024 nantinya sangat mungkin berpotensi adanya pelanggaran baik itu secara administrasi, etik dan pidana yang terstruktur, sistematis, dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Menghadapi itu diperlukan langkah-langkah Kejaksaan seperti mengaktifkan dan memaksimalkan fungsi dari Posko Pemilu 2024 yang telah dibentuk pada masing-masing Kejaksaan Negeri di seluruh wilayah Kejati Kaltim,” katanya.

Oleh sebab itu, peningkatan sinergitas antara Intelijen Kejaksaan dengan KPU dan Bawaslu di masing-masing wilayah patut dilakukan.

Tujuannya, agar pelaksanaan Pemilu 2024 bisa berjalan secara prosedural dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

“Penting karenanya menciptakan pemahaman kepada masyarakat luas terkait pelaksanaan Pemilu yang damai, demokratis dan netral atas dasar persatuan dan kesatuan bangsa, anti-money politik, anti-politik SARA dan Identitas dengan memanfaatkan media luar ruang (baliho, videotron) dan pemasangan spanduk diberbagai tempat strategis serta memaksimalkan peran media sosial,” saran Rudy. (tim redaksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews