Sabtu, 23 November 2024

Anaknya Sempat Dikucilkan, Pasien Sembuh Corona di Balikpapan Mengaku Sedih

Koresponden:
Yudi Syahputra
Selasa, 14 April 2020 11:10

Rubiati bersama anaknya saat dikonfirmasi melalui via Zoom, Senin (13/4/2020)./Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA- "Saya sangat sedih dan bahagia bisa ketemu anak-anak saya lagi. Karena dari dulu saya tidak pernah tinggali anak saya lama-lama" ucap Rubiati yang kini dinyatakan sembuh dari virus corona, saat dikonfirmasi via Zoom, Senin (13/4/2020).

Pada 14 Maret, Rubiati disuruh pihak Dinas Kesehatan untuk periksa, saat itu pula dia langsung diisolasi karena memiliki riwayat perjalan dari Bogor pada Februari lalu.

"Saya datang ke rumah sakit. Setelah itu saya langsung digiring ke ruang isolasi sampai 21 hari di sana," ucap Rubiati.

Setelah dinyatakan sembuh, anaknya sempat menunggu selama 3 jam di rumah sakit. Namun, ibunya ternyata belum disarankan untuk pulang karena harus nginap selama 7 hari di ruang observasi.

"Beban bagi anak saya, karena mereka berharap pulang sudah nunggu selama 3 jam agar saya pulang, tapi terkendala administrasi. Terus diundur besok pagi. Pas besoknya saya pikir langsung pulang ternyata masih ada lagi 7 hari di rumah observasi," katanya.

Dia menceritakan saat di ruang isolasi dan observasi sempat mendengar kabar anaknya dikucilkan masyarakat sekitar rumahnya.

Pasalnya, saat anaknya beribadah ke masjid mendapatkan perlakuan yang cukup menyakiti hatinya. Dia dilarang untuk salat di masjid dihadapan khalayak banyak orang.

"Seharusnya anak-anak itu diayomi bukan dikucilkan. Kasihan anak saya, disampaikan di dalam masjid. Seolah-olah ini yang sehat saja dilarang ke masjid, apalagi kamu," kata Rubiati saat dikonfirmasi via Zoom, Senin (13/4/2020).

Sehingga keempat anaknya sempat down mentalnya karena mendapatkan tekanan. Apalagi saat itu sebagian teman-temannya pun menjauhinya lantaran ibunya menjadi salah satu pasien corona di Balikpapan

"Jadi sampai teman-temannya juga dikasih tahu jangan sama anakku. Tapi anak-anak itu ada yang ikut ada yang tidak," ungkapnya.

Semua kesedihan itu terlupakan saat ia boleh pulang. Karena bertepatan ulang tahun anak bungsunya yang ke-12, meski dengan perayaan nasi tumpeng tanpa tamu, dia sangat bahagia bisa kembali bertemu anaknya.

"Kebetulan anak bungsu saya ulang tahun ke-12 jadi saya datang sudah ada nasi tumpeng. Pertama datang ngerayain ulang tahun anak dulu," ungkap kebahagian Rubiati. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews