Sabtu, 23 November 2024

Gegara Cowok, 2 Remaja Perempuan di Samarinda Bertengkar, Aksi Perkelahiannya Direkam

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Rabu, 10 Juni 2020 9:8

"Sebenarnya mau damai aja. Tapi pas orangtua ketemu, bapaknya pelaku ini malah kayak nantang gitu," imbuhnya.

DIKSI.CO, SAMARINDA - Karena cowok, dua remaja perempuan di Samarinda bertengkar hingga salah satunya jadi korban pengeroyokan.

Berawal dari aksi saling ejek, beberapa perempuan remaja di Kecamatan Sambutan, Senin (8/6/2020) siang kemarin, berbuntut panjang dengan satu di antaranya melapor sebagai korban pengeroyokan ke Mapolresta Samarinda

Dijelaskan, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Satreskrim Polresta Samarinda, Iptu Teguh Wibowo, Rabu (10/6/2020) sore tadi, awal mula kejadian  berasal dari dua remaja, sebut saja Bunga dan Melati yang sama-sama menyukai satu remaja pria. 

Saat itu, remaja pria ini diketahui dekat dengan Bunga. Akan tetapi, beberapa waktu lalu, remaja pria itu dikabarkan sedang jalan berduaan dengan Melati.

Mengetahui perihal ini, Bunga kemudian mengejek Melati melalui layanan pesan singkat. 

"Dia (Bunga) bilang, masih bisa dapat cowok yang lebih banyak dan baik daripada si cowok itu," tutur Teguh. 

Tak terima, dengan ucapan Bunga, Melati pun membalasnya hingga keduanya sepakat bertemu di salah satu perumahan Kecamatan Sambutan menjelang tengah hari kemarin.

Pada pertemuan pertama ini, keributan pun terjadi antara keduanya namun tak begitu lama. 

Tak berhenti di situ, setelah mereka bubar, kemudian Bunga dan Melati kembali bersepakat untuk bertemu lagi di seputaran Jembatan Mahkota II pada sore harinya. 

"Pas ketemu kembali, keduanya membawa teman masing-masing dan terjadi keributan lagi," imbuhnya.

Kali ini, Bunga benar-benar menjad korban pemukulan oleh Melati dan beberapa rekannya.

Bahkan satu di antaranya terlihat merekam suasana perkelahian mereka, hingga tersebar luas di sejumlah platform media sosial dan layanan grup whatsapp. 

Sementara itu, pihak keluarga Bunga yang dijumpai awak media sore tadi menuturkan kalau mereka awalnya tidak mengetahui kejadian tersebut. 

"Korban ini tidak ada cerita sama sekali. Awalnya itu, bapaknya korban dapat postingan dari temannya, nah dari situ baru ketahuan," ucap SU, tante Bunga kepada awak media. 

Setelah Bunga mengaku, sang ayah kemudian membawanya menuju rumah Melati untuk meminta penjelasan kepada keluarganya. 

"Sebenarnya mau damai aja. Tapi pas orangtua ketemu, bapaknya pelaku ini malah kayak nantang gitu," imbuhnya.

Tak terima dengan perlakuan tersebut, pihak keluarga Bunga akhirnya sepakat untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. 

"Sampai sekarang korban itu masih memar di leher, mata kiri, perut dan sakit di bagian kemaluannya," bebernya. 

Kembali ke Teguh, saat ini pihaknya telah menerima laporan resmi beserta bukti visum yang dikeluarkan rumah sakit. Sampai saat ini, polisi sedikitnya telah mengambil keterangan dari empat terduga pelaku yang mengakibatkan memar di beberapa bagian tubuh Bunga.

"Satu kami mintai keterangan sabagai saksi, dan tiga lainnya sebagai terduka pelaku.

Namun kami tetap mengupayakan jalur mediasi terlebih dulu, karena pelaku dan korban sama-sama anak di bawah umur," pungkasnya. (tim redaksi Diksi) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews