DIKSI.CO, SAMARINDA - Aulia Zahra saat ini hanya bisa menerima kenyataan memilukan. Karena perusahaan tempat ia bekerja terpaksa merumahkannya tanpa upah kerja full gaji akibat dampak dari pandemi Covid-19.
Dengan demikian, keadaan tabungan Aulia kian menipis. Akhirnya dia pun terpaksa mengurungkan rencananya untuk membuka usaha kecil. Padahal, dengan usaha itu ia dapat bertahan hidup di tengah situasi pandemi ini.
Aulia merupakan seorang gadis berhijab usia 19 tahun, sehari-harinya ia adalah pekerja di salah satu bioskop di mal Samarinda. Hingga kini, ia belum menerima kejelasan dan kepastian dari perusahaan kapan akan lanjut bekerja. Sementara situasi saat ini, menurutnya, belum pasti kapan akan berakhir.
"Informasi yang saya terima, tempat saya bekerja akan kembali buka, tapi tidak semua pegawai bisa langsung kerja, namun bertahap untuk dikerjakan," ucapnya saat dihubungi Diksi.co via telepon, Jumat (8/5/2020).
Tak cukup sampai di situ, nasib sedih gadis lulusan SMK Multimedia tersebut semakin lengkap, karena ia hanya menerima kenyataan gaji yang tidak full seperti biasa. Dijelaskan, biasanya ia menerima upah kerja senilai Rp 155 ribu per harinya. Hitungan kerjanya selama sebulan hanya 21 hari.
"Kalau saya full kerja selama 21 hari total upah yang saya terima Rp 2,8 juta setiap bulan, tapi ada tambahan insentif, uang makan dan BPJS, maka bersih yang diterima Rp 3,4 juta selama sebulan. Tapi, terakhir sebelum dirumahkan pada pertengahan Maret gaji yang saya terima tidak dibayar sepenuhnya, padahal saya kerja selama setengah bulan," ucap Aulia.