DIKSI.CO, PASER - Komisi III DPRD Paser lakukan kunjungan kerja (kunker) ke DPRD Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kunker itu dilakukan, Kamis (27/4/2023) dengan agenda menggali informasi mengenai pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA).
Anggota Komisi III DPRD Paser Fathur Rahman menjelaskan, persoalan lingkungan yang dialami Kabupaten Banjar nyaris mirip dengan di Kabupaten Paser.
Kabupaten Banjar, sebutnya, berbatasan dengan Martapura dan Banjar Baru yang memiliki tambang galian C.
Oleh karena itu, pengelolaan SDA tidak bisa dilakukan dengan sembarangan jika tidak ingin berdampak buruk.
Ia mencontohkan bencana banjir besar di Kabupaten Banjar, hal itu disebabkan pengelolaan SDA yang semrawut.
"Ada satu desa di Kabupaten Banjar yang dikelilingi tambang galian C, karena pengelolaan semrawut sehingga menjadi efek tidak bagus desa tersebut," ujarnya.
Begitu juga di Kabupaten Paser, banjir terbesar pernah dialami di Long Kali, Lambakan, Long Ikis 2021 lalu dan terbaru 2023.
Ia menjelaskan di Kecamatan Long Kali, ada beberapa perusahaan bukan hanya di Kabupaten Paser, tapi berada di Kutai Barat dan Penajam Paser Utara (PPU) yang merupakan wilayah perbatasan.
Perusahaan ini rata-rata melakukan penebangan hutan, sehingga mengurangi darah tangkapan air.
Seperti perusahaan perkebunan kelapa sawit, di awal membuka, dikatakan dia, melakukan penggundulan hutan digantikan pohon kelapa sawit, kini sawit-sawit itu telah berproduksi dan menghasilkan.
"Tentu saja saat pembukaan terjadi penggundulan hutan. Daerah setempat menjadi banjir sehingga mesti diperhatikan oleh perusahaan juga yang berusaha di situ," pungkasnya.(advertorial)