Senin, 25 November 2024

DPRD Samarinda Menanti Laporan Progres Pembangunan Terowongan Gunung Manggah

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Rabu, 9 November 2022 11:10

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani yang menyebut kalau pihaknya masih menunggu laporan perkembangan progres pembangunan terowongan Gunung Manggah. (IST)

DIKSI.CO, SAMARINDA - Rencana pembangunan terowongan di kawasan Gunung Manggah masih terus digaungkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.

Namun demikian, progres rencana pembangunan terowongan itu hingga saat ini masih dinanti oleh para legislatif Kota Tepian.

Dijelaskan Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani kalau dari rapat terakhir yang dilakukan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda menjamin program yang menjadi target tahunan itu akan selesai sebelum 2022.

“Berarti seharusnya dalam proses penyerapan anggarannya tidak ada kendala. Jadi tidak ada hambatan dalam eksekusi program yang sudah direncanakan,” terang Angkasa, Rabu (9/11/2022).

Namun dalam penyampaiannya, Angkasa menyebut ada program yang belum bisa dituntaskan di tahun ini. Sayangnya, Dinas PUPR Samarinda belum membawa data berkaitan dengan program yang dimaksud DPRD Samarinda.

“Tapi sempat disampaikan, nanti (Dinas PUPR Samarinda) akan kembali mengundang kami untuk memberikan penjelasan tentang beberapa program. Termasuk progres terowongan,” imbuhnya.

Meski hingga saat ini laporan progres terowongan belum diterima para dewan, namun pihak legislatif masih akan memberi perpanjangan waktu agar instansi tersebut bisa mempersiapkan laporan dan data-data yang diperlukan.
“Nanti kalau datanya sudah siap, pasti mereka akan sampaikan dan jelaskan, apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program,” tandasnya.

Untuk diketahui, proyek pembangunan terowongan itu telah digagas sejak 2021 kemarin dengan total anggaran Rp 419 miliar. Mekanisme pembiayaan proyek tersebut bersumber dari APBN dengan mekanisme Multi Years Contract (MYC) atau Kontrak Tahun Jamak.

Estimasi waktu yang diperlukan megaproyek tersebut diperkirakan memakan waktu 35 bulan, hingga tahun 2024 mendatang, menyesuaikan dengan masa jabatan Wali Kota Samarinda.

Pembangunan terowongan ini dilakukan sebagai upaya memecah arus lalu lintas yang selama ini menyebabkan kemacetan di Jalan Otto Iskandar Dinata. (Advetorial)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews