GULIR KEBAWAH UNTUK MELIHAT BERITA
Trending

DPRD Kaltim Soroti Keterlambatan Perbaikan Fender Jembatan Mahakam

DIKSI.CO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur menyoroti keterlambatan perbaikan fender Jembatan Mahakam yang rusak akibat tabrakan tongkang pada Februari dan April 2025.

Hingga pertengahan November, progres perbaikan dinilai belum sesuai dengan tenggat waktu yang sebelumnya diminta DPRD.

Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, menyampaikan bahwa dari dua fender yang rusak akibat insiden tabrakan tongkang pada Februari dan April 2025, baru satu yang berhasil diperbaiki. Sementara satu fender lainnya yang rusak pada insiden April hingga kini belum tersentuh.

“Sayangnya, untuk fender kedua yang baru ditabrak, perbaikan baru akan dilakukan. Padahal tenggat waktu yang kami minta sudah cukup jelas, namun progresnya molor,” ujar Sabaruddin, Selasa (18/11/2025).

Fender pada jembatan merupakan struktur pelindung yang dipasang di sekitar pilar atau tiang jembatan. Fungsinya menyerap energi benturan kapal atau tongkang sehingga tidak langsung merusak konstruksi utama jembatan. Umumnya, fender terbuat dari karet atau beton baja yang dirancang untuk menahan benturan berulang akibat lalu lintas kapal di sungai.

Keberadaan fender di Jembatan Mahakam sangat vital mengingat Sungai Mahakam merupakan jalur utama transportasi tongkang batu bara dan logistik. Tanpa fender yang utuh, risiko kerusakan pada pilar jembatan meningkat signifikan dan dapat mengancam keselamatan pengguna jalan.

Jika perbaikan fender kedua terus tertunda, risiko benturan tongkang berikutnya bisa langsung mengenai pilar utama jembatan. Hal ini tidak hanya berpotensi menimbulkan kerusakan besar, tetapi juga dapat mengganggu arus lalu lintas di Samarinda yang setiap hari bergantung pada Jembatan Mahakam sebagai penghubung utama.

Politikus Gerindra itu menilai keterlambatan perbaikan fender tidak hanya soal teknis, tetapi juga menyangkut komitmen pemerintah daerah dalam menjaga infrastruktur vital.

Faktor cuaca buruk dan rumitnya proses lelang disebut sebagai penyebab utama, namun DPRD tetap menagih komitmen dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan pihak perusahaan pemilik tongkang.

Menurut informasi yang diterima DPRD, kontraktor dari pihak pemilik tongkang sudah ditunjuk untuk mengerjakan perbaikan fender kedua.

“Dua minggu lalu, kita mendapatkan kabar bahwa sudah ada calon pekerja. Nantinya pengecekan pancang dan mobilisasi peralatan akan menjadi target selanjutnya,” jelas Sabaruddin.

Komisi II DPRD Kaltim juga berencana berkoordinasi dengan komisi lain untuk memanggil pihak pemenang tender.

 Tujuannya adalah memastikan rencana perbaikan dipaparkan secara detail dan prosesnya diawasi ketat.

  • Februari 2025, sebuah kapal tongkang bermuatan kayu menabrak pilar jembatan pada tanggal 16 Februari 2025. Akibat insiden ini, jembatan sempat ditutup sementara untuk audit dan perbaikan.
  • April 2025, Jembatan Mahakam kembali ditabrak oleh tongkang lain, kali ini bermuatan batu bara, pada tanggal 26 April 2025. 

Akibat dari tabrakan berulang ini, fender atau pelindung pilar jembatan mengalami kerusakan parah dan hilang.

Hal ini memicu kekhawatiran masyarakat akan keselamatan saat melewati jembatan tersebut.

Masyarakat juga mendesak adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap lalu lintas perairan di bawah jembatan. 

(ADV)

Back to top button