DIKSI.CO, SAMARINDA - Kawasan pergudangan di Bukit Pinang, Samarinda Ulu ditengarai menjadi penyebab banjir yang melanda sejumlah kawasan di Samarinda.
Saat menggelar sidak di lapangan, Komisi III DPRD Samarinda menemukan banyak keganjilan dari pembangunan pergudangan yang terletak dijalan poros Samarinda - Tenggarong ini.
Dari luasan 5 hektar kawasan, pengusaha menjanjikan adanya polder penampungan air yang cukup menampung air saat hujan tiba.
Faktanya, polder yang dimaksud tak lebih dari saluran air.
"Kandang ayam ini, bukan polder," ujar Anhar, anggota Komisi III DPRD Samarinda geram saat melihat polder air yang dimaksud.
Saat dikonfirmasi, Direktur PT. Samarinda Central Bizpark, Edi Darmawan menyebut bisnis yang dibangunnya telah memenuhi syarat yang diminta sesuai peraturan.
"Kalau kita mau banding-bandingkan ijin, ijin kita paling lengkap dari pergudangan yang lain. Semuanya ada. Tapi dengan pemeeintahan yang beru-ubah, pejabatnya ganti-gantinya aturannya juga berubah-ubah. Mungkin ada mis, saya juga nggak tahu," ujar Edi Darmawan.
Enggan terkesan disalahkan, Edy menuding ada pengusaha lain yang mengupas lahan tidak disertai ijin.