Sabtu, 23 November 2024

Diterjang Longsor, Ratusan Makam di Samarinda Porak-poranda, Polisi Imbau Warga Tak Gegabah

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Rabu, 16 Februari 2022 12:19

Suasana ratusan makam yang terdampak longsor di TPU Rawa Makmur akibat guyuran hujan lebat yang terjadi pada malam tadi.

DIKSI.CO, SAMARINDA - Sejak beberapa hari terakhir Kota Samarinda, Kalimantan Timur kerap diguyur curah hujan.

Mulai dari intensitas rendah, sedang hingga lebat yang terjadi pada Selasa (15/2/2022) malam tadi sampai Rabu (16/2/2022) dini hari.

Akibat guyuran hujan malam tadi menyebabkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Rawa Makmur, Kecamatan Palaran porak-poranda akibat peristiwa tanah longsor.

Informasi dihimpun, sedikitnya terdapat tiga titik longsor yang terjadi dan terparah di area pemakaman kuburan muslimin.

Di titik terparah itu, diperkirakan sedikitnya ada 100 makam yang terdampak tanah longsor seperti bergeser dan tertimbun material tanah.

Menurut keterangan saksi, Sumarni yang merupakan juru kunci pemakaman setempat dirinya baru mengetahui peristiwa longsor setelah mendapat laporan salah satu pengunjung.

"Malam tadi saya sempat dengar suara gemuruh gitu tapi engga kepikiran kalau itu longsor," ucapnya.

Kata Sumarni, dari ratusan makam yang terdampak peristiwa tanah longsor tersebut banyak di antaranya merupakan makam tua yang sudah ada sejak 1988 silam.

"Ini makam pertama di sini (Rawa Makmur). Sudah ada sejak zaman transmigrasi dulu di tahun 1952," imbuhnya.

Kejadian longsor itu pun dengan cepat direspon Kapolsek Palaran, Kompol Roganda bersama Lurah Rawa Makmur, Koramil dan pihak terkait lainnya.

Dari pengamatan dan tinjauan petugas gabungan di titik longsor, disepakati bahwa ke depannya akan dilakukan upaya pencegahan untuk jangka pendek dan panjang seperti pembersihan material longsor serta pembangunan turap.

“Ya kami upayakan untuk jangka pendek dan panjangnya. Jangka pendeknya mungkin akan kami upayakan membuat turap dari kayu dan jangka panjangnya akan kami bikin turap alami seperti menanam pohon untuk mengikat tanah agar antisipasi kejadian serupa tidak terulang," beber Kapolsek Palaran, Kompol Roganda.

Selain melakukan langkah antisipasi jangka pendek dam panjang, Kompol Roganda juga mengimbau agar warga yang memiliki kerabat yang dimakamkan di lokasi kejadian tak perlu menggali untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

"Disarankan kepada keluarga yang ingin memperbaiki cukup memperbaiki nisan menghadap kiblat, tidak perlu menggali," tandasnya. (tim redaksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews